BERITA UTAMAPAPUA

Beasiswa Dihentikan Sejak Tahun 2020, Ratusan Mahasiswa Papua di Jogja Kelaparan dan Putus Kuliah

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
3
×

Beasiswa Dihentikan Sejak Tahun 2020, Ratusan Mahasiswa Papua di Jogja Kelaparan dan Putus Kuliah

Share this article
IMG 20220713 WA0001
Foto: Istimewa Nampak perwakilan IPMADA DPW Manokwari saat berdialog dengan jajaran Ombudsman RI Yogyakarta.

Yogyakarta, fajarpapua.com– Beasiswa ratusan mahasiswa Papua yang menempuh perkuliahan disejumlah perguruan tinggi di Yogyakarta terhenti sejak Tahun 2022 lalu.

Akibat terputusnya bantuan pendidikan dari pemerintah daerah tersebut mengakibatkan banyak mahasiswa yang kelaparan dan putus kuliah.

ads

Hal ini terungkap saat 114 mahasiswa asal Kabupaten Manokwari, Papua Barat di Yogyakarta mengadu ke Ombudsman RI Yogyakarta terkait ketidak kejelasan beasiswa daerah yang mereka terima.

Dalam aduannya sebagaimana dilansir sejumlah media di tanah air, perwakilan mahasiswa asal Papua Barat mengungkapkan pembayaran beasiswa yang seharusnya dilakukan setiap enam bulan sekali senilai Rp 6 juta per orang terhentibsejak Tahun 2020.

Mereka mengakui akibat terputusnya aliran beasiswa itu banyak mahasiswa yang terpaksa terhenti kuliahnya bahkan diantaranya ada yang tidak bisa membiayai dirinya untuk sekedar makan saja.

Terkait aduan ini, Kepala Ombudsman RI Yogyakarta, Budhi Masturi mengaku sudah melakukan koordinasi dengan ORI Papua Barat.

“Koordinasi sudah kami lakukan dan mereka (Ombudsman RI Papua Barat) siap memfasilitasinya,” jelasnya, Minggu (10/7) lalu.

Dalam kesempatan itu Budi menjelaskan, karena berbeda yuridiksi wilayah kerja, Ombudsman RI Yogyakarta hanya bisa berkoordinasi dan memfasilitasi masalah tersebut.

“Kami tidak bisa merekomendasikan kebijakan tertentu untuk masalah ini karena beda wilayah kerja,” katanya.

Koordinasi dilakukan pihaknya pada Senin (11/7), mengingat laporan tersebut baru disampaikan oleh perwakilan 114 mahasiswa pada Jumat (8/7).

“Saya sudah sampaikan masalah ini ke Kepala ORI Papua Barat, mereka siap memfasilitasi dan berdialog dengan Pemda Papua Barat,” jelasnya.

Sementara itu Juru Bicara Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua Se-DIY (IPMAPA) DPW Manokwari, Irto Mamoribo menyampaikan, pihaknya melaporkan permasalahan tersebut lantaran menilai ada kejanggalan.

“Kami masih mengikuti semua administratif yang Pemda Manokwari minta untuk dapat beasiswa hingga 2021 kemarin, tapi setelah kami tanya lagi, ternyata program beasiswa dihentikan sejak 2020, ini kejanggalan bagi kami,” jelasnya.

Irto menjelaskan akibat pemutusan beasiswa ini banyak mahasiswa Manokwari di Yogyakarta yang tidak jelas nasibnya.

“Banyak yang putus sekolah, yang masih di Yogyakarta setiap hari harus kelaparan karena tak ada uang,” katanya.

Dalam kesempatan itu Irto memastikan 114 mahasiswa tersebut selama ini mengikuti prosedur dan syarat administratif untuk pencairan beasiswa.

“Kami selalu taat syarat, ada KTM, transkrip nilai, surat keterangan aktif kuliah, dan dokumen kependudukan lainnya,” katanya.

Menurut Irto, pendanaan program beasiswa tersebut bersumber dari otonomi khusus (otsus) Papua Barat.

“Kami sudah coba koordinasi dengan Pemda Manokwari, namun katanya program beasiswa sudah tidak diakomodir sejak Tahun 2020, kami bingung dengan hal ini sehingga kami laporkan ke Ombudsman RI Yogyakarta,” tuturnya.

IPMAPA berharap program beasiswa yang bersumber dari dana Otsus tersebut tetap berjalan sehingga tidak terulang lagi permasalahan seperti ini kedepannya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *