Timika, fajarpapua.com – PT. Freeport Indonesia pada Sabtu (30/7) melaunching Rumah Kopi Amungme Gold yang berada di Jalan Malcon Timika Indah, Kota Timika, Papua.
Wujud kolaborasi antara PT. Freeport Indonesia dan pemerintah daerah serta merupakan binaan langsung dari PT. Freeport Indonesia sejak tahun 1998 hingga 2013, PTFI berkomitmen menjalankan dan memberikan sentuhan langsung kepada masyarakat petani kopi di beberapa tempat Highland yakni Banti, Tsinga, Aroanop, dan Hoya.
Vice President Community Development PT Freeport Indonesia, Nathan Kum mengatakan PTFI terus mendorong program kopi ini kepada masyarakat.
“Kalau tambang emas ini kapan saja bisa habis, kopi ini cukup panjang dan dimana-mana dibutuhkan. PTFI sudah jatuh bangun mendorong masyarakat bagaimana masyarakat bisa menanam kopi, sekarang mereka telah mengenal kopi dan melihat bagaimana hasilnya mereka jual sehingga dapat uang,” ujarnya.
Sejak tahun 2013 pihaknya juga mendapat pertanian kopi mandiri dan juga binaan yang hingga kini masih aktif sebanyak 154 petani kopi binaan.
Saat ini Freeport serta peran dari pemerintah kampung turut membantu melalui dana desa, mendorong masyarakat kepada petani kopi.
“Kita kerjasama dengan pemerintah, kita kolaborasi dengan lembaga, kepala kampung, dan lainnya,” katanya.
Sehubungan dengan peresmian rumah kopi dikatakan sudah dilakukan Maret lalu, namun sekarang merupakan bagian melaunching untuk operasi, yang terdiri dari bisnis, roasting, dan green bean yakni dari pengumpulan biji kopi yang masih mentah hingga ke tahap roasting.
“Kopi ini sudah terkenal di Timika sampai Jakarta dan bahkan di daerah lain, kopi ini ambil di tempat yang lain juga seperti di Wamena, ada di pegunungan Bintang juga, kita langsung ambil ke petani kopi,” lanjutnya.
Tujuan dibukanya Rumah Kopi Amungme Gold agar dapat bekerja sama dengan pihak Perbankan, Perhotelan, Koperasi dan sekarang sudah mulai dijalin kerjasama dengan customer lainnya. “Ini yang sudah cukup lama sudah 20 tahun jatuh bangun, tapi hari ini kita bisa launching ini,” tutupnya.
Direktur & EVP Sustainable PTFI, Claus Wamafma juga mengatakan hal ini merupakan perjalanan panjang sekitar 20 tahun lebih dan hari ini mencoba untuk naik kelas dengan melaunching Rumah Kopi Amungme Gold.
“Kemarin banyak bergerak di gunung-gunung, dan empat tahun lalu kita ketemu teman-teman dan kita harus berubah, kita naik kelas dan idenya bikin rumah kopi,” ujarnya.
“Kita ingin masyarakat dan pemangku kepentingan di Mimika ini tahu bahwa kita punya potensi lain selain emas. Beberapa hasil penelitian menulis ada sektor lain diluar pertambangan, saya yakin kedepan akan banyak lagi potensi baru yang akan kita siapkan ketika tambang ini selesai,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Mimika, Mewakili Bupati Asisten III Setda Mimika, Hendritte Tendiyono mengatakan kopi memiliki potensi nilai ekonomis jangka panjang, tidak ada kata habis bagi penikmatnya.
“Kopi juga berkembang di industri yang tumbuh dengan pesat dan membangun nilai devisa bagi negara,” ujarnya.
Untuk itu pihaknya mengajak PTFI bersama pemerintah daerah berkolaborasi dengan pebisnis kopi lokal untuk dapat mempromosikan sekaligus memberikan edukasi tentang kopi Papua kepada pabrik bahwa Papua secara khusus Mimika tidak hanya ada mineral seperti emas, tembaga dan lainnya.
“Kita bukan hanya di tambang saja, pertumbuhan ekonomi Mimika juga banyak potensi lainnya,” tutupnya.(feb)
