Timika, fajarpapua.com – Sejumlah honorer yang sudah lama berbakti di RSUD Mimika mengaku kecewa lantaran terjadi kecurangan dalam penetapan nama-nama honorer yang lolos pengangkatan CPNS Kuota 600 di lembaga tersebut.
“Kami mohon kepada Bapak Plt Bupati Mimika untuk menganulir nama-nama yang ada sekarang, harus dilakukan investigasi ulang dan memeriksa daftar nama-nama yang diakomodir dalam pengangkatan CPNS Kuota 600 karena banyak kecurangan,” ungkap A, honorer RSUD Mimika yang meminta namanya dirahasiakan kepada fajarpapua.com, Kamis (29/9).
Dikemukakan, ada honorer RSUD yang sudah bekerja sejak tahun 2008 sampai sekarang tapi tidak terakomodir dalam daftar. Sementara ada honorer yang baru masuk 2 tahun namanya lolos karena diduga jalur orang dalam.
Karenanya A meminta Plt Bupati Mimika memeriksa daftar nama tersebut dan melakukan verifikasi ulang sesuai prosedur.
“Kami sudah tanya di Direktur RSUD tapi menurut Direktur nama-nama tersebut bukan dia yang tentukan tapi dari BKD yang tentukan,” tukas A.
Ia mengaku sangat kecewa dengan cara-cara kotor dan permainan curang tersebut karena nama mereka yang dikorbankan dan diganti dengan keluarga dekat oknum pejabat yang serakah.
Sementara itu pada Rabu (28/9) tiga honorer titipan diduga hendak bertemu Lurah Kwamki Baru dengan tujuan melapor diri jika mereka bertugas di tempat itu.
Namun naifnya, ketiga wajah baru itu sebelumnya dinyatakan lolos melalui jalur kelurahan Kwamki Baru. Meski, ada sejumlah honorer lama di Kelurahan Kwamki Baru yang namanya tidak masuk dan diganti honorer siluman tersebut.
Lurah Kwamki Baru Andreas Alua dikonfirmasi awak media mengaku mendapat telepon jika ada honorer baru yang hendak melapor diri.
“Memang tadi saya dapat laporan dari staf ada tiga orang yang datang ketemu saya. Saya belum tahu siapa mereka karena saya belum tatap muka. Hanya saja saya tahu siapa-siapa honorer di Kelurahan Kwamki Baru,” tukasnya.
Dikemukakan, soal tiga nama yang lolos melalui jalur Kelurahan Kwamki Baru dirinya tidak bisa komentar.
“Yang tiga nama itu saya kurang tahu. Memang tempo hari beredar skrinshut di group WA tapi saya harus dapat data tertulis baru bisa komentar apakah tiga nama itu pernah honorer di kami atau tidak,” tukasnya.
Kecurangan honorer terjadi merata. Plt Bupati Mimika diminta membatalkan CPNS Kuota 600 untuk Mimika dan memverifikasi ulang dengan mencermati slip rekening gaji untuk memastikan sejak kapan mereka bekerja.
Kepala BKDSDM Mimika, Ananias Faot mengaku sudah berkoordinasi dengan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob terkait rencana verifikasi data honorer.
“Yang jelas sudah ada petunjuk pak Plt Bupati akan diverifikasi seluruh honorer yang terdata sekarang,” ungkap Faot.
Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob dikonfirmasi terpisah membenarkan hal tersebut. “Iya, salah satu patokan kita slip gaji dan data faktual. Saya terima banyak laporan soal ini,” tuturnya.(red)
