BERITA UTAMAMIMIKA

Sudah Berusia 23 Tahun, Bungaran Sihombing : Semestinya RSMM Timika Bisa Lebih Berkembang dari Saat Ini

cropped cnthijau.png
28
×

Sudah Berusia 23 Tahun, Bungaran Sihombing : Semestinya RSMM Timika Bisa Lebih Berkembang dari Saat Ini

Share this article
5068ff3f b859 4275 9ae9 2f639be3721b PhotoRoom 1
Foto bersama Wakil Direktur Utama RSU Royal Prima Medan, Dr.dr Bungaran Sihombing

Timika, fajarpapua.com – Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika mestinya bisa lebih berkembang dari saat ini, jika dilihat dari fasilitas pendukung termasuk juga kemampuan dari sisi finansial.

Rumah sakit milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) yang saat ini berusia 23 tahun itu diharapkan bisa lebih berkembang menuju kemandirian.

ads

Harapan itu diungkapkan Wakil Direktur Utama Rumah Sakit Royal Prima Medan, Dr. dr Bungaran Sihombing saat menerima kunjungan Tim YPMAK yang dipimpin Wakil Direktur Program dan Perencanaan, Nur Ifa Karupukaro, Wakil Direktur Grandmaking, Yohan Wambrauw, Staff Khusus Direktur YPMAK Bidang Kemitraan, Thobias A Maturbongs, Kepala Divisi Kesehatan, Hengky Womsiwor, Konsultan Divisi Kesehatan, dr Harold Manueke dan Kepala Divisi Humas, Frans Wanmang di Medan baru-baru ini.

Sekadar membandingkan pengelolaan Rumah Sakit Umum Royal Prima milik PT Royal Prima, Tbk yang baru berusia delapan tahun dengan RSMM yang telah berusia 23 tahun, dr Bungaran Sihombing mengatakan, YPMAK sebagai pemilik harus berani mengambil keputusan dan langkah-langkah strategis dalam pengelolaan rumah sakit secara lebih profesional agar kedepannya bisa mandiri.

“Kami delapan tahun dengan dana sendiri bisa berkembang, seharusnya RSMM bisa lebih berkembang dari kami,” ujar Bungaran.

RSU Royal Prima memiliki fasilitas yang lengkap dengan jumlah karyawan sebanyak 700 orang. Kendati baru berusia delapan tahun namun Bungaran Sihombing mengatakan, managemen rumah sakit secara intens terus berinovasi guna pengembangan rumah sakit.

Tentu, kata dia, semua merujuk pada aturan-aturan yang berlaku di dalam pengelolaan rumah sakit. “YPMAK sebagai pemilik RSMM harus berani melakukan terobosan sebab RSMM sebenarnya punya prospek ke depan yang lebih bagus dan dari sisi bisnis sangat menjanjikan,” jelas Bungaran sembari menambahkan dengan adanya pemekaran provinsi di Papua mestinya sudah membaca peluang tersebut. Artinya, YPMAK sebagai pemilik rumah sakit mulai berpikir kedepan RSMM bisa menjadi rumah sakit rujukan dari kabupaten-kabupaten tetangga di wilayah Provinsi Papua Tengah.

“Bahkan tidak menutup kemungkinan RSMM bisa go internasional jika dilihat dari letak Kabupaten Mimika yang secara geografis berdekatan dengan Australia. RSMM menjalin kerjasama dengan rumah sakit di Australia. Tidak ada yang tidak bisa, semua pasti bisa asalkan kembali lagi kepada YPMAK sebagai pemilik untuk melakukan terobosan,” ujar dr Bungaran.

Menanggapi berbagai masukan itu, Wakil Direktur YPMAK, Nur Ifa Karupukaro menyampaikan rasa terimakasihnya sebab setidaknya telah memperoleh ilmu dan pengalaman yang sangat berarti. Kata Nur Ifa, jika ‘berjodoh’ maka YPMAK dan Royal Prima akan ‘ketemu’ pada waktunya.

Sedangkan semua hasil pengamatan dari survei lapangan tentunya akan dilaporkan kepada Pembina YPMAK untuk dipertimbangkan.
Sekadar diketahui RSMM dalam arah strategisnya memiliki visi memberikan pelayanan medis dengan sepenuh hati kepada masyarakat Suku Kamoro dan Amungme serta lima suku kerabat dan masyarakat lainnya di Timika. Sedangkan visi RSMM menjadi rumah sakit rujukan terbaik di Papua.

RSMM yang memiliki lahan seluas 15 hektar itu, saat ini mempunyai jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) sebanyak 374 orang. Dari jumlah tersebut terdapat 12 orang dokter spesialis (spesialis anak, anestesi, bedah, obgyn, patologi klinik, penyakit dalam dan radiologi) serta 12 orang dokter umum. RSMM juga memiliki jumlah bed yang tersedia sebanyak 156 unit.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *