Timika, fajarpapua.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) lakukan launching Inseminasi Buatan (Kawin suntik) pada hewan ternak sapi.
Pencanangan IB tersebut ditandai dengan penyuntikan inseminasi yang dilakukan oleh Plt. Bupati Mimika Johannes Rettob di Balai Kampung Kampung Mulia Kencana Distrik Kuala Kencana, Rabu (21/12).
Dalam sambutannya Plt. Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan, Inseminasi buatan merupakan cara mengembangbiakkan ternak sapi dengan cara kawin suntik.
Tujuannya untuk untuk memperbaiki mutu genetika, meningkatkan populasi ternak, menghemat penuaan pejantan, mencegah penurunan penyakit dan dapat dilakukan perkawinan silang antar berbagai ras.
“Banyak keuntungan yang di dapat dari Inseminasi Buatan, kita bisa buat sapi made in Timika,” tuturnya.
Menurut John dengan adanya inseminasi buatan hal ini menjadikan bidang peternakan di Kabupaten Mimika satu langkah lebih maju, terutama untuk peternakan sapi yang di mana saat ini masih mendatangkan hasil ternak daging sapi masih mendatangkan dari luar Mimika.
“Kami harap para peternak Mimika semakin maju dan berkembang hingga menjadikan Mimika swasembada daging sapi,”ungkapknya.
JR berharap dengan diberikannya bantuan ternak sapi bisa dikembangkan dengan baik. Selain itu Ia meminta agar Disnakeswan Mimika selalu melakukan pendampingan kepada para peternak.
” Sapi yang sudah diberikan oleh pemerintah dua ekor bisa berkembang menjadi banyak dan bisa membantu perekonomian terutama untuk keluarga,”ujarnya.
Untuk diketahui Inseminasi Buatan (IB) adalah Proses memasukkan semen beku (Spermatozoa) yang telah dicairkan yang berasal dari ternak jantan unggul ke-dalam saluran alat reproduksi betina, Sehingga mampu meningkatkan mutu genetik hewan ternak dalam waktu singkat dan menghasilkan anakkan berkualitas dalam jumlah banyak menggunakan bantuan manusia dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun‘.
Untuk peternak teknologi IB sangat bermanfaat baik dari segi ekonomis, Selengkapnya manfaat IB antara lain, menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan. Dapat mengatur jarak kelahiran antar ternak dengan baik, encegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding), dapat di simpan dalam jangka waktu yang lama, dengan memanfaatkan teknologi dan alat yang tepat.
Kemudian Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati.Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar. Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.(ron)