Timika, fajarpapua.com – Baru berjalan dua jam rekayasa balik arah Jalan Budi Utomo, warga Gang Acis Jalan Samratulangi Timika, sekitar pukul 11.56 WIT Rabu (5/4) malah sudah memalang jalan.
Salah seorang warga, Hendra Resmol kepada fajarpapua.com mengatakan ada laporan terkait pemalangan di Gang Acis. Agar pemalangan tidak berlanjut, pihaknya berkoordinasi dengan Ketua RT setempat untuk diambil tindakan.
Berdasarkan pantauan fajarpapua.com, akibat pemalangan di Gang Acis, pengendara motor yang hendak lewat terpaksa berbalik arah.
“Benar, memang warga sekitar situ yang palang, setelah ini kami dengan Ketua RT ke lokasi,” ujar Hendra.
Petugas Dinas Perhubungan Mimika mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan aksi pemalangan di Gang Acis. Namun petugas telah menyampaikan hal itu kepada Satuan Lalu Lintas Polres Mimika.
“Kami tadi juga mau lewat situ dan ternyata jalan dipalang, kami mau buka tapi bagaimana? Kita sudah beri tahu Lantas,” kata seorang petugas.
Terkait kebijakan balik arah Jalan Budi Utomo, Kepala Dishub Mimika melalui Bidang Perhubungan Darat dan LLAJ, Mikael Orun Rumlus mengatakan pihaknya telah melakukan kajian terlebih dahulu meskipun ada beberapa kendala yang dialami.
“Kami kemarin coba buat kajian tapi terkendala kemarin di Jalan Yos Sudarso macet, jadi kami coba buat rekayasa baru ini, dan sekarang kami lagi uji publik. Mudah-mudahan kali ini berhasil, kalau berhasil berarti akan seterusnya,” ujar Mikael kepada wartawan.
Namun, lanjut dia, kalau misalnya masih terjadi kemacetan lagi, nantinya akan dibuatkan rekayasa baru kembali.
“Kita tetap mengacu pada data tahun 2020. Itu yang masih kita pakai karena per jam ada sekitar 2000 kendaraan yang melintas,” katanya.
“Teman-teman akan jaga disini selama satu minggu, nanti misalnya kalau masih kurang kita akan tambah lagi waktunya,” lanjutnya.
Selain itu, jalur dua arah yang dibuat hanya sampai batas di perempatan Jalan Pendidikan lantaran melihat adanya tempat Pendidikan seperti SMP N 2 Mimika sehingga diharapkan petugas dapat menjaga full time.
“Teman-teman juga fokus di perempatan Jalan Pendidikan karena disana juga ada sekolah untuk keselamatan anak didik. Kita akan tetap pengawasan disana full time sampai proses pembelajaran selesai,” tuturnya.
Mikael mengimbau kepada masyarakat agar apapun yang menjadi kebijakn pemerintah dapat diikuti demi perubahan Mimika menjadi lebih baik.
“Kalau kita mau membangun Mimika kedepan harus punya wawasan yang luas. Jadi apa yang pemerintah buat coba diikuti saja terkait dengan keselamatan lalu lintas,” pungkasnya. (feb)