BERITA UTAMAPAPUA

Beredar Video Semua Anggota KKB Papua Gunakan Senjata Tempur AK-47, Nyawa Prajurit TNI/Polri “Tergantung” Kebijakan Pemerintah

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
17
×

Beredar Video Semua Anggota KKB Papua Gunakan Senjata Tempur AK-47, Nyawa Prajurit TNI/Polri “Tergantung” Kebijakan Pemerintah

Share this article
IMG 20230420 WA0029
Anggota KKB menggunakan senjata tempur AK

Timika, fajarpapua.com – Indonesia kembali berduka. Empat prajurit terbaik bangsa gugur di Mugi Mam, Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu akhir pekan lalu.

Jazad keempat prajurit, Pratu Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan dan Prada Sukra akhirnya tiba di Timika, Rabu (19/4). “Tinggal Pratu Faris yang belum ditemukan, semoga ditemukan dalam keadaan selamat,” tulis laporan lapangan yang diperoleh fajarpapua.com.

ads

Saat kejadian ada sembilan prajurit yang hendak mengevakuasi jazad Pratu Arifin (Miftahul Arifin), namun saat menuju lokasi jenazah, mereka ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diidentifikasi dari faksi militer KKB wilayah Kodap III Ndugama.

“Dari sembilan orang yang turun evakuasi, lima orang berhasil selamat dimana empat orang dari Kopassus dan satu dari Kostrad. Sedangkan empat lainnya hilang, tiga sudah ditemukan termasuk Pratu Arifin jadi total empat jenazah, sedangkan satu lagi Pratu Faris masih hilang,” ungkap seorang prajurit sekaligus membantah pernyataan Jubir TPNPB Sebby Sambom bahwa ada 11 jenazah prajurit TNI yang belum dievakuasi dari Markas TPNPB Ndugama, kepada fajarpapua.com, Kamis (20/4).

Yang mencengangkan, dari dua video yang kini beredar luas dikalangan internal KKB dan prajurit TNI, ternyata dalam menghadapi aparat TNI/Polri, sejumlah anggota KKB menggunakan senjata AK-47.

Kondisi ini tentu sangat membahayakan nyawa prajurit TNI/Polri di lapangan yang terus didoktrin pemerintah pusat agar tetap mengedepankan soft approcah (pendekatan halus) dan humanis.

“Kami mau bertindak nanti dibilang pelanggaran HAM, apalagi mereka (KKB) selalu membawa perempuan dan anak-anak dalam aksinya. Jelas nanti kami yang dikenai HAM. Kalau kami dibantai mereka bilang tidak termasuk HAM,” ujarnya.

Mirisnya, 4 prajurit yang gugur dalam tragedi itu bukan ditugaskan untuk bertempur, tapi selama ini bertugas untuk pembinaan teritorial. “Kami ditugaskan 9 bulan di sini, beda kalau pasukan tempur pasti selalu siaga tempur, tapi kami khusus pembinaan teritorial,” ungkapnya.

Meskipun berada ditengah kebijakan yang dinilai tidak adil, namun dia mengaku bersama prajurit TNI/Polri lainnya tetap berada di garda terdepan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kalau KKB dicap teroris saja sepertinya sudah tidak tepat, mereka pantas disebut Kelompok Bersenjata karena yang mereka bawa senjata AK yang sangat berbahaya bagi keselamatan prajurit lapangan,” tuturnya. Kelebihan senjata AK selain memiliki tingkat akurasi tinggi, ringan, dan juga bisa digunakan di segala cuaca.

Lalu dari mana para anggota KKB mendapat senjata tempur paling mematikan tersebut?

Pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie dilansir dari Youtube Crosscheck, Rabu (19/4) menduga penyerangan terhadap anggota TNI saat melakukan operasi penyelamatan Pilot Susi Air dilakukan tentara bayaran, bukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.

Sehingga Connie mengusulkan agar pemerintah memberlakukan operasi militer di wilayah basis KKB.

“Seharusnya ditangani melalui operasi militer dan sayangnya hingga kini pemerintah tidak memiliki grand design atau konsep umum dalam mengatasi kelompok bersenjata di Papua,” kata Connie.

Iya memastikan aktor maupun negara lain yang terlibat dalam KKB ini sudah diketahui.

“Mereka prajurit terbaik. Kalau mereka bisa kedodoran, pertanyaan saya nomor satu kepada KSAD dan Danjen Kopassus kenapa mereka bisa begitu? Kedua seberapa besar sih kekuatan gerombolan KKB?” katanya.

Selanjutnya Connie mendukung langkah operasi militer untuk menghentikan jatuhnya korban jiwa.

“Kita enggak usah pakai istilah macam-macam, tegaskan ini adalah kelompok separatis. Dan separatis itu harus menjadi operasi militer. Yang menangani tidak bisa tidak sebenarnya. Ada kemungkinan yang bertempur itu bukan pasukan Papua sendiri atau orang Papua asli, tapi tentara bayaran. Itulah yang harus kita waspadai,” kata Connie.

Sekedar diketahui, senjata AK merupakan senjata serbu paling efektif hingga saat ini. AK-47 termasuk senapan serbu pertama yang diproduksi.

Senapan ini dirancang oleh Mikhail Kalashnikov, seorang letnan jenderal dan perancang senjata asal Rusia. Amunisi yang dipakai berkaliber 7,62 x 39 mm dan memiliki kemampuan selective fire. AK-47 memiliki Locking lugs ganda, unlocking raceway dan mekanisme pelatuk yang mirip M1 Garand.

Desain peluru dan keleluasaan jarak tersebut membuat AK-47 memiliki kelebihan bisa tetap menembak lancar walau komponen dalamnya terisi kotoran atau benda asing.

Sepintas tentang senjata AK-47
Negara asal: Uni Soviet
Perancang: Mikhail Kalashnikov
Dibuat pertama: 1947
Jumlah produksi: Di atas 100 juta
Berat: 4,3KG
Panjang: 870mm (34,25inci)
Panjang laras: 415mm (16,3inci)
Dimensi peluru: 7,62 x 39mm
Mekanisme: Operasi gas, bolt berputar
Rata-rata tembakan: 600 butir/menit
Kecepatan peluru: 710 M/second
Jarak efektif: 300 M
Amunisi: Magazen box 30 butir, Magazen box RPK 40 butir, Magazen drum RPK 75 butir
Alat bidik: Bidikan besi.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *