Asmat, fajarpapua.com- “Menjadi seorang pemimpin tidak selamanya harus duduk dan menunggu saja laporan dari bawahan, tapi perlu terjun lapangan untuk melihat dan mengalami secara langsung apa yang sesungguhnya terjadi di sana,” demikian prinsip dari seorang AKP Okto Samosir.
Dipercayakan sebagai Kapolsek Agats, Okto mengaku menjadi seorang pemimpin pada institusi Kepolisian terutama di tingkat Polsek itu mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat besar
“Tidak mudah menjadi pemimpin. Karena pemimpin yang sungguh-sungguh menjalankan tugasnya pasti akan selalu merasa tidak nyaman apabila masyarakatnya belum dipastikan aman,” ungkap Okto kepada fajarpapua.com, Kamis (22/6/2023).
Semenjak menjabat sebagai Kapolsek Agats, Okto selalu berupaya meluangkan waktu turun bersama anggotanya untuk menemui masyarakat di wilayahnya, selain sekedar menyalami mereka juga untuk membangun dialog bersama masyarakat.
Dengan adanya dialog tersebut, ia memperoleh banyak informasi seputar kambtibmas, juga mengenai kehidupan keluarga setiap masyarakat yang dijumpai.
Hal tersebut juga dilakukannya di setiap tempat dimana ia ditugaskan sebagai pemimpin seperti sewaktu menjabat Kapolsek Tanah Miring-Merauke, Kapolsek Atsj-Asmat, Kapolsek Sawa Erma-Asmat dan kini di Polsek Agats-Asmat.
Lebih lanjut, sosok Ajun Komisaris Polisi yang suka bergaul dengan anak anak asli Asmat Papua ini mengaku, akhir-akhir ini dirinya sering ada bersama masyarakat, baik diantara orang-orang dewasa maupun anak-anak.
Apalagi sejumlah program terobosan baru Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo yang sangat humanis dengan mengedepan dialog melalui Polisi RW dan Jumat Curhat mengharuskan dirinya tidak tinggal diam di kantor. Hal tersebut guna membangun komunikasi dengan masyarakat agar terbentuk sinergitas dalam menciptakan kondisi yang aman dan tertib.
“Ada beberapa program yang digagas Bapak Kapolri seperti Polisi RW dan Jumat Curhat yang mana mengharuskan setiap anggota Polisi untuk selalu dekat dengan masyarakat terutama untuk mendengarkan setiap keluhan serta aspirasi mereka,” ujarnya.
AKP Okto juga menyampaikan dirinya seringkali menjadi Guru, bahkan teman bermain ketika berada bersama anak-anak yang dijumpai. Selain memberikan nasehat, Okto Samosir juga rajin memberikan pengajaran seputar rohani kepada anak anak yang seiman dengannya. Ia mengatakan, melalui pengajaran agama tersebut ia memberikan wejangan tentang takut akan Tuhan dengan tidak melakukan perbuatan jahat yang dapat merugikan orang lain.
“Kejahatan itu seringkali terjadi karena orang kurang pengetahuan terutama akan imannya kepada Tuhan. Orang yang beriman pasti takut akan Tuhan. Dengan demikian dia tidak mungkin melakukan perbuatan-perbuatan jahat yang bertentangan dengan imannya itu. Maka seorang anggota Polisi perlu diperkokoh keimanannya agar dapat memberikan contoh kepada sesamanya yang lain dalam mewariskan perbuatan-perbuatan yang baik. Memberikan pengajaran iman adalah salah satu bentuk kepedulian akan masa depan generasi muda yang bermoral dan berkarakter,” pungkas AKP Okto Samosir.
Berikut ini profil singkat AKP Okto Samosir.
Lahir di Pematang Siantar, 07 Oktober 1971 [51 thn],
Karier Jabatan :
Thn 1993 masuk Polri di Spn Jayapura, dan penempatan tugas pertama di Polres Merauke;
Masuk sekolah Perwira thn 2013 kemudian langsung mendapat penempatan di Polres Yahukimo;
Kemudian menjabat Kapolsek Tanah Miring Polres Merauke dari tahun 2015 s.d 2016;
Lalu dimutasi ke Polres Asmat sebagai Kapolsek Atsj.
Thn 2017 menjabat Kasat Reskrim Polres Asmat;
Dan thn 2018 masuk ke Dir Reskrimum Polda Papua;
Setahun kemudian dimutasi kembali ke Polres Asmat sebagai Kapolsek Sawa Erma;
Lalu thn 2021 menjabat Kasat Samapta Polres Asmat;
Kemudian pertengahan tahun 2021 menjabat Kasat Polairud Polres Merauke;
Dan kembali ke Polres Asmat menjabat sebagai Kapolsek Agats dari September 2022 hingga sekarang. (Jef)
