Asmat, fajarpapua.com – Jenazah Kurator Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat, Emerickus Sarkol, disambut histeris isak tangis keluarga dan ratusan masyarakat Asmat di Pelabuhan Ferry Agats, Asmat, Papua Selatan, Rabu (23/8/2023) sore.
Almarhum Erick meninggal dunia kemarin sore sekira pukul 16.06 WIT di RSUD Mimika di usia yang ke-72 tahun.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun fajarpapua.com dari keluarga almarhum, Erick Sarkol meninggal karena sakit. Ia sudah lama mengalami sakit diabetes melitus. Dan bertahun-tahun hidup dengan kondisi sakit itu sambil mengurus serta merawat budaya orang Asmat yang sudah lama mendunia.
Dikatakan, bulan lalu Penghuni Museum Asmat ini pernah terjatuh dengan motor sebanyak dua kali setelah turun ke distrik-distrik untuk melakukan seleksi ukiran dan anyaman untuk persiapan Festival Asmat Pokman pada Oktober mendatang.
Akan tetapi semenjak kejadian itu, membuat almarhum mengalami sakit sampai menurunnya daya ingatan.
Tepatnya tanggal 15 Agustus lalu ia dirujuk ke RSUD Mimika untuk mendapat perawatan medis. Di Timika, Kepala Komisi Kebudayaan pada Keuskupan Agats, Asmat ini dirawat secara intensif terutama pada bagian luka akut yang tak kunjung sembuh akibat diabetes.
Dikatakan, almarhum juga mengalami komplikasi penyakit seperti darah tinggi, juga ditemukan terdapat cairan di bagian otak yang membuat kondisinya menurun hingga menghembuskan nafas terakhir, Selasa, (22/8) di RSUD Mimika.
Sebelum dihantar ke Agats, jenazah almarhum sempat bermalam di Timika. Disemayamkan di kediaman keluarga di jl. Timika Indah.
Jenazah almarhum baru diterbangkan ke Bandara Ewer siang tadi mengunakan pesawat Caravan, selanjutnya menggunakan speedboat menuju Agats Ibu Kota Kabupaten Asmat.
Saat ini Jenazah Sang budayawan Asmat itu disemayamkan di Gereja Katedral Salib Suci Agats agar bisa dilayati keluarga dan sanak kerabat serta semua kenalan.
Sampai berita ini diturunkan, masyarakat silih berganti berdatangan ke Gereja Katedral Salib Suci Agats untuk melayat.
(Jef)