Timika, fajarpapua.com – Dinas Sosial Kabupaten Mimika menggelar sosialisasi Cek Bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan penyegaran aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS NG), di Hotel Grand Tembaga Timika, Selasa (10/10).
Kegiatan sosialisasi dibuka Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Mimika, Hendritte Tandiono mewakili Bupati Mimika diikuti oleh 11 kelurahan dan 3 kampung dilingkup Distrik Mimika Baru (Miru).
Adapun tujuan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan potensi sumber kesejahteraan sosial di daerah, serta peningkatan kemampuan potensi kerja sosial masyarakat khususnya cek bansos. Selain itu untuk mensosialisasikan pengembangan aplikasi SIKS-NG yang saat ini fiturnya semakin lengkap.
Aplikasi SIKS-NG merupakan aplikasi nasional untuk penerima segala jenis bantuan pemerintah. Aplikasi ini memuat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan merupakan salah satu aplikasi yang dapat merubah dan mengusulkan warga ke dalam DTKS maupun kepesertaan Program Bansos.
Dalam sambutannya Hendritte Tandiono menyampaikan, penyaluran bantuan sembako, bantuan pemberdayaan keluarga harapan (PKH) sering ditemukan beberapa permasalahan. Walaupun kemajuan teknologi yang sudah sangat mendukung, namun masih banyak masyarakat yang belum memahami teknologi terutama relevansinya dengan pengecekan bansos.
Menurutnya, sangat penting dilaksanakan sosialisasi baik pada aparat distrik maupun aparat kelurahan, kampung yang lebih mengenal masyarakat sehingga bisa menjawab setiap permalasahan yang terjadi terutama dalam penyaluran bantuan sosial.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini saya mengimbau kepada semua peserta sosialisasi, pekerja sosial, kelurahan dan kampung se-Distrik Mimika Baru agar benar-benar memanfaatkan kegiatan ini sehingga bisa menjawab setiap hal yang dibutuhkan masyarakat, baik pada saat pendataan, saat cek bansos, saat pendaftaran maupun penyaluran bansos tersebut,” katanya
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mimika, Petrus Yumte menjelaskan, dilaksanakannya kegiatan ini mengingat penyandang masalah sosial setiap saat terjadi ditengah-tengah masyarakat.
“Dengan demikian, semua bantuan akan tersalurkan tepat sasaran,” katanya.
Dikemukakan, tugas pemerintah mengatasi hiruk-pikuknya masalah penyandang masalah sosial itu dengan berbagai upaya, salahsatunya dengan diintegrasikannya peran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan Sosial-Next Generation (SIKS-NG).
“Jadi semuanya terintegrasi melalui program ini supaya tidak ada yang siluman, tidak ada orang yang dapat dobel,” ujarnya.(ron)
