Jayapura, fajarpapua.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, mencatat ada 7 kasus demam berdarah dengue (DBD) ya g ditemukan pada awal Tahun 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie mengatakan, secara umum belum ada kenaikan kasus DBD dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
Seperti diketahui, pada Tahun 2023 lalu Dinkes Kabupaten Jayapura mencatat ada 64 kasus DBD yang ditemukan.
“Awal tahun 2024, distribusi kasus DBD ini terdapat dibeberapa lokasi di Kabupaten Jayapura dan tidak ada kematian,”kata Khairul Lie, Selasa (12/3).
Oleh karena itu, masyarakat dihimbau terus agar menjaga kebersihan lingkungan dengan menghindari adanya genangan air, karena bisa menimbulkan perkembangan nyamuk DBD.
“Biasanya DBD itu terjadi ketika ada genangan air terutama yang ada penampungan dalam rumah, karena di Sentani ini kan sulit air. Ada juga yang suka memelihara burung sehingga menggunakan tempat penampungan air. Tempat-tempat ini kalau tidak dibersihkan bisa menimbulkan nyamuk DBD,”ujarnya.
Khairul menjelaskan, nyamuk DBD menggigit pada siang hari mulai dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore, berbeda dengan nyamuk malaria yang menggigit mulai jam 6 sore sampai jam 6 pagi.
“Penampungan air atau genangan air yang ada di rumah warga ini harus dikendalikan dengan baik terutama di sekolah-sekolah yang berdampak pada anak-anak siswa. Kalau banyak genangan air atau penampung air dan tidak dibersihkan akan menyebabkan jentik-jentik nyamuk. Ya kalau bisa genang air itu dibersihkan,”pungkas Khairul Lie.(hsb)