BERITA UTAMAMIMIKA

Kapolres Mimika Pastikan Video Pria Bersenjata Ditengah Pendulang Wakia

cropped cnthijau.png
1011
×

Kapolres Mimika Pastikan Video Pria Bersenjata Ditengah Pendulang Wakia

Share this article
b7913c11 3b6b 4167 a9ad 8bcfa4d139ec
Tampak pria yang diduga anggota KKB menenteng senjata (tanda panah merah)

Timika, fajarpapua.com – Meskipun belum ada keterangan resmi dari kepolisian, namun warga memastikan pelaku penyanderaan dua eksavator dan tiga operator di Wakia, Distrik Mimika Barat Tengah merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Seperti dalam sebuah skrinsut video yang beredar tampak pria menenteng senjata diantara sejumlah pendulang. Belum dipastikan dari kelompok mana pria tersebut.

ads

Kapolsek Mimika Barat, Ipda Jamiluddin menyatakan warga yang disandera sudah dilepas.

Sedangkan Kapolres Mimika, AKBP I Gede Putra saat dikonfirmasi fajarpapua.com pada Minggu (31/3) menyatakan dirinya akan mengkonfirmasi langsung warga yang merekam video tersebut. “Kita mau pastikan langsung detail kejadian,” ujar Kapolres. Ia juga menyatakan warga yang dikabarkan disandera sudah dilepas.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebelumnya sempat menyandera dua unit eksavator dan tiga orang operator di lokasi tambang emas ilegal di Kampung Wakia, Distrik Mimika Barat Tengah.

Hal ini disampaikan salah satu pendulang emas di Kampung Wakia bernama Epot kepada fajarpapua.com, Sabtu (30/3) malam.

Menurutnya penyanderaan terjadi pada Jumat (29/3) sekitar pukul 20.00 WIT yang dilakukan oleh sekelompok orang yang diduga anggota KKB Papua.

Kelompok yang berjumlah lebih dari 40 orang tersebut memasuki area tambang dan mengancam warga serta pendulang yang berada di kem.

“Kami tadi malam (kemarin-red) jam delapan malam sementara istirahat ada empat orang datang menghampiri tenda. Diantara mereka ada yang membawa sejata laras panjang dan panah lalu mengancam kami yang ada disana,” jelasnya.

Epot menjelaskan para pelaku mendatangi sekitar empat puluh kem yang ada di Kampung Wakia yang ditempati sekitar dua ratus orang pendulang.

“Pelaku keliling di kem kami lalu, mengancam kami dan meminta pendulang keluar dari Wakia, mereka juga mengancam kami,” ujarnya.

Akibat ancaman tersebut, Epot dan rekan-rekannya akhirnya hendak meninggalkan kem pada Sabtu (30/3) sekitar pukul 12.00 WIT.

Namun saat ingin meninggalkan kem, Epot mengungkapkan para pelaku meminta sejumlah uang kepada para pendulang.

Bahkan anggota KKB Papua tersebut kemudian menyandera dua unit eksavator bersama tiga orang operatornya.

“Mereka menyandera dua eksavator dan tiga orang operator dengan dalih sebagai jaminan agar kepala kampung harus bertemu mereka,”ungkapnya

Epot menyampaikan selama ini tidak ada gangguan keamanan di area tambang dan selama ini berjalan dengan aman.

“Selama ini kami mendulang dengan baik, tapi kami kaget kemarin didatangi KKB Papua, lalu kami sudah mengungsi ke beberapa kampung terdekat hanya tiga orang teman kami masih disana,” tuturnya.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *