Jayapura, fajarpapua.com- Puskesmas Sentani mencatat terhitung dari Januari hingga awal Agustus 2024 menemukan empat kasus bayi gizi buruk di wilayah Kabupaten Jayapura.
“Pada tahun ini, kita ada temukan empat bayi menderita gizi buruk di Kabupaten Jayapura. Dua kasus ditemukan di Sentani Kota, satu di Hinekombe dan satu kasus di Distrik Sereh,” kata Kepala Puskesmas Sentani Kota, dr Raymond Ekman Simamora, Selasa (6/8).
Raymond mengatakan, dalam penanganan gizi buruk tersebut Puskesmas Sentani memberikan makanan tambahan kepada penderita mulai dari pemberian formula 100 dan makanan ehat agar anak bisa tumbuh lebih sehat.
“Saat ini Puskesmas terus memantau anak penderita gizi buruk, berat badanya terus bertambah dan kami melakukan langkah-lsngksh mencegah anak dan bayi lainnya yang menderita gizi buruk,” paparnya.
Raymond menerangkan, salah satu penyebab Balita mengalami gizi buruk karena tidak mendapatkan asupan makan yang baik, banyak anak, orang tuanya sibuk dan ada penyakit penyerta serta lahir dari seorang ibu yang beresiko.
“Ironisnya, pada saat kami mengunjungi Balita gizi buruk, ada orang tuanya yang tidak ada ditempat dan menitipkan anaknya pada keluarganya,” ujarnya.
“Banyak faktor yang menyebabkan gizi buruk pada anak, diantaranya karena minimnya pengetahuan akibat dari pernikahan dibawah umur. Selain itu, juga pengaruh sanitasi lingkungan termasuk ketersediaan air bersih,”ucapnya.
Raymond menambahkan, pihaknya menghimbau ibu hamil dan ibu yang mempunyai anak bayi selalu ke Posyandu atau Puskesmas untuk memantau kehamilan maupun anaknya sehingga tidak terjadi kasus gizi buruk.(hsb)