BERITA UTAMAPAPUA

Tim Gabungan Evakuasi 15 Korban Meninggal, Dua Selamat Setelah Delapan Hari Bersembunyi di Hutan Yahukimo

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
109
×

Tim Gabungan Evakuasi 15 Korban Meninggal, Dua Selamat Setelah Delapan Hari Bersembunyi di Hutan Yahukimo

Share this article
IMG 20250415 WA0071
Konferensi pers kasus pembantaian di Yahukimo

Timika, fajarpapua.com – Tim gabungan TNI-Polri dalam Operasi Damai Cartenz 2025 berhasil mengevakuasi sebanyak 15 korban meninggal dunia.

Selain itu juga terdapat dua orang korban selamat akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

iklan
Banner Iklan
iklan

Hal ini disampaikan langsung oleh Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, dalam konferensi pers, Selasa (15/4).

“Dua korban selamat ini luar biasa, mereka berhasil menyelamatkan diri dan bersembunyi di hutan selama delapan hari. Alhamdulillah, keduanya ditemukan dalam kondisi selamat,” ujar Kombes Yusuf.

Ia juga menegaskan personel gabungan masih terus melakukan penyisiran di lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada lagi korban yang belum ditemukan.

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi tiga jenazah dari total korban yang ditemukan.

Proses identifikasi dilakukan oleh tim gabungan dari RS Bhayangkara Tingkat II Jayapura dan Bidokkes Polda Papua, sesuai prosedur standar DVI.

“Hari ini kami menginformasikan hasil pemeriksaan terhadap tiga jenazah yang telah dievakuasi. Otopsi dilakukan semalam oleh Commander DVI, AKBP Dr. Romy Sebastian,” ujar Kombes Yusuf.

Sementara AKBP Dr. Romy Sebastian menjelaskan, ketiga jenazah telah teridentifikasi melalui pencocokan data antemortem dan postmortem.

“Jenazah dengan label YHK/2025/012 teridentifikasi atas nama Sahar, YHK/2025/013 atas nama Saharudin, dan YHK/2025/014 atas nama Haidil Isdar. Data ketiganya sudah cocok, dan setelah rekonsiliasi, jenazah akan dimasukkan ke dalam peti dan diserahkan kepada pihak keluarga,” jelas Romy.

Namun, karena kondisi jenazah yang telah membusuk, proses pemulangan ke daerah asal tidak memungkinkan.

Sedangkan Direktur RSUD Dekai Kabupaten Yahukimo, Dr. Glenn M. Nurtanyo, menyampaikan ketiganya akan dimakamkan di Dekai.

“Ketiga jenazah sudah mengalami proses dekomposisi sehingga tidak memungkinkan diterbangkan. Untuk mencegah risiko infeksi, pemakaman akan dilakukan di Dekai,” ujar Glenn.

Operasi pencarian dan evakuasi masih terus berlanjut guna memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di lokasi kejadian.(red)

Banner Iklan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *