BERITA UTAMAGEBYAR PON PAPUAMIMIKA

Makanan Terkontaminasi Bakteri E-Coli dan Basi, 4 Katering Penyedia Konsumsi PON XX Papua Ditegur Keras

cropped cnthijau.png
6
×

Makanan Terkontaminasi Bakteri E-Coli dan Basi, 4 Katering Penyedia Konsumsi PON XX Papua Ditegur Keras

Share this article
Kadis Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra saat berada di acara Podcast FajarPapua
Kadis Kesehatan Kabupaten Mimika Reynold Ubra saat berada di acara Podcast FajarPapua

Timika,fajarpapua.com – Bahaya… memasuki pekan kedua perhelatan PON XX Papua, mulai ditemukan permasalahan pada kualitas serta higienitas konsumsi baik untuk atlet, official, panitia maupun relawan yang terlibat.

Hingga kini, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika mengaku telah menemukan beberapa masalah serius dan berulang terkait dengan kosumsi tersebut.

Ads

“Saya telah menandatangani surat teguran untuk empat perusahaan sub kontraktor yang menyediakan konsumsi untuk ajang PON XX Papua Klaster Mimika,” ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra saat ditemui usai menjadi tamu di acara Podcast Fajar Papua yang digelar Sabtu (9/10) di Studio fajarpapua.com, Jalan Belibis Timika.

Meski demikian, Reynold masih enggan menyebut identitas keempat perusahaan katering yang bermasalah tersebut.

Reynold menegaskan, teguran tertulis disampaikan kepada keempat perusahaan katering tersebut karena tidak mengindahkan teguran lisan yang disampaikan pihaknya.

“Intinya keempat perusahaan katering tersebut telah berulangkali melakukan kesalahan dan tim kami sudah melakukan teguran secara lisan. Namun mereka tidak melaksanakan apa yang tim sampaikan sehingga terpaksa kami lakukan teguran tertulis,” tegasnya.

Terkait masalah yang menyebabkan keempat perusahaan katering mendapat surat teguran menurut Reynold hal itu terjadi karena beberapa alasan.

“Berdasar pantauan tim serta fakta di lapangan, makanan yang diolah oleh perusahaan katering tersebut dilaporkan sering ditemukan dalam keadaan basi,” jelasnya.

Untuk masalah ini ujar Reynold, pihaknya sudah memberikan peringatan kepada mereka untuk menyajikan konsumsi maksimal dua jam setelah diolah.

“Tetapi kenyataannya mereka tidak mematuhi sehingga masih ditemukan konsumsi yang basi dan tidak layak,” urainya.

Selain basi terutama pada sayur yang disajikan lanjut Reynold, pihaknya juga menemukan perusahaan katering tidak membungkus nasi dengan kertas sebagaimana disyaratkan.

“Ada beberapa kasus terkait higienitas makanan yang kami temukan, seperti nasi yang tidak dibungkus sesuai ketentuan,” jelasnya.

Parahnya lagi lanjut Reynold, dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kosumsi produksi keempat perusahaan katering tersebut pihaknya juga menemukan makanan yang terkontaminasi Bakteri E-Coli.

“Kami menemukan Bakteri E-Coli disampel makanan yang kami periksa dan ini sangat kami sesalkan,” ujarnya.

Dengan ditemukannya Bakteri E-Coli ini lanjutnya, membuktikan pengolahan konsumsi yang dilakukan keempat perusahaan masih tidak higienis.

Terkait sanksi yang mungkin diberikan kepada keempat perusahaan katering tersebut, Reynold mengaku hal itu bukan kewenangannya.

“Namun bisa saja sub kontrak mereka dihentikan jika tidak segera melaksanakan rekomendasi atau tidak mengindahkan surat teguran kami,” tutupnya.(mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *