BERITA UTAMAPAPUA

KKB Klaim Tembak Mati Prajurit TNI Prada Enos Aninam, Begini Jawaban Kapendam XVIII Cenderawasih

cropped cnthijau.png
5
×

KKB Klaim Tembak Mati Prajurit TNI Prada Enos Aninam, Begini Jawaban Kapendam XVIII Cenderawasih

Share this article
Caption, Tampak jenazah almarhum Prada Enos Aninam
Caption, Tampak jenazah almarhum Prada Enos Aninam

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Jayapura, fajarpapua.com – Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menyatakan almarhum Prada Enos Aninam meninggal dunia bukan karena ditembak Kelompok Separatis Teroris (KST) atau KKB, tapi murni kecelakaan.

Kapendam mengatakan sebelumnya pihak Kelompok Separatis Teroris (KST) mengklaim Prada Enos Aninam meninggal karena ditembak pihaknya saat terjadi kontak tembak dengan TNI, Sabtu (5/2) di Kampung Titigi, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya.

“Ternyata!!! almarhum Prada Enos Aninam bukanlah korban penembakan KST. Almarhum Prada Enis Aninam meninggal dunia karena Laka Lalin tunggal di Kabupaten Manokwari,” tegas Kapendam, Minggu (6/2/2022).

Menurut pengakuan kelompok KST di beberapa media mengatakan telah menembak Prajurit TNI Enos Aninam di Kampung Titigi Intan Jaya pada hari Sabtu (5/2) pagi hari pukul 06.00 WIT.

Setelah ditelisik tentang bagaimana kejadian sebenarnya yang menimpa almarhum Prada Enos Aninam yang merupakan personel Bekangdam XVIII/Kasuari yang meninggal dunia karena kecelakaan tunggal.

“Almarhum Prada Enos Aninam mengalami Laka Lalin pada hari Sabtu (5/2) pagi sekitar pkl. 06.00 WIT, di jalan Palapa SMAN 1 Manokwari saat mengendarai sepeda motor Honda CRF,” jelas Kapendam XVII/Cenderawasih.

Kemudian Prada Enos Aninam dibawa ke Rumah Sakit Umum Manokwari dan langsung ditangani oleh dokter namun dinyatakan sudah meninggal dunia.

Lebih lanjut disampaikan berita yang disampaikan gerombolan KST bahwa korban Prada Enos Aninam meninggal dunia karena ditembak sama sekali tidak benar.

“Alm meninggal dunia karena Laka Lalin tunggal, berita hoax dari gerombolan KST ini bukan hal yang pertama, tetapi sudah sering kali. Sehingga jangan percaya dengan berita dan klaim dari gerombolan KST,” kata Erlangga.

“Gerombolan KST ini memang sering sekali menyebarkan berita-berita bohong yang provokatif dan meneror masyarakat di Papua agar masyarakat merasa tercekam, ketakutan dan merasa tidak aman tinggal di Papua. Itulah ciri-ciri aksi teroris. Selalu sengaja membuat teror agar masyarakat di Papua ketakutan hingga terganggu aktifitas kehidupan sehari-harinya,” jelasnya.

Sampai saat ini situasi secara umum aman dan kondusif serta masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *