BERITA UTAMAMIMIKA

Freeport dan Pemda Mimika Berhasil Kembangkan Ribuan Hektar Empat Komoditi Perkebunan Prospektif

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
7
×

Freeport dan Pemda Mimika Berhasil Kembangkan Ribuan Hektar Empat Komoditi Perkebunan Prospektif

Share this article
Salahsatu program kolaborasi pengembangan perkebunan kelapa antara PTFI dan Pemda Mimika di Distrik Mimika Timur Jauh.
Salahsatu program kolaborasi pengembangan perkebunan kelapa antara PTFI dan Pemda Mimika di Distrik Mimika Timur Jauh.

Timika, fajarpapua.com- Program kolaborasi antara PT Freeport Indonesia dengan Pemda Mimika melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Kabupaten Mimika sejak Tahun 2014 hingga 2021 berhasil mengembangkan ribuan hektar empat komoditi perkebunan yang prospektif yang ada di daerah ini.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Keempat komoditi perkebunan yang dinilai prospektif tersebut masing-masing komoditas kopi yang terdiri dari dua jenis yaitu Kopi Robusta dan Kopi Arabika, kemudian Kakao, Kelapa dan Sagu.

Sementara pada periode program Tahun 2022 hingga 2024 program kolaborasi akan fokus pada pembangunan dan perluasan komoditi dengan total area seluas 1.700 hektar.

Dari rilis data yang diterima fajarpapua.com, Minggu (11/3) diketahui kerjasama pengembangan komoditi utama dalam program kolaborasi itu meliputi komoditas Kopi, Kakao, Kelapa dan Sagu.

Dijelaskan juga capaian program kolaborasi antara Freeport dengan Pemda Mimika untuk periode Tahun 2014 hingga 2021 mencapai ribuan hektar terdiri dari Kopi Robusta seluas 435,1 hektar, Kopi Arabica 34,6 hektar, Kakao 301 hektar, Kelapa 585 hektar dan penataan Sagu 100 hektar.

Sementara Fokus dan target kolaborasi strategis pada Tahun 2022 hingga 2024 Yang meliputi pembangunan dan perluasan komoditi masing-masing Kopi Robusta seluas 300 hektar, Kopi Arabica 100 hektar, Kakao 100 hektar, Kelapa 900 hektar serta penataan Kebun Sagu 300 hektar.

Pembangunan sektor Pertanian dan Perkebunan secara berkelanjutan khususnya bidang perkebunan dengan fokus pada komoditi prospektif ini dilakukan Dalam rangka pengembangan peningkatan pendapatan daerah dari sektor non tambang.

Hal ini juga sejalan dengan Freeport dalam upaya melakukan implementasi kegiatan pengembangan masyarakat di kampung-kampung binaan melalui berbagai program bidang ekonomi khususnya bidang pertanian dan perkebunan.

Upaya Freeport ini dilakukan dalam rangka mendukung Pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mayarakat dan program paska penutupan tambang.

Selain itu, juga dimaksudkan untuk menyelaraskan program Freeport dengan Pemda Mimika dalam meningkatkan program dalam tataran yang lebih strategis.

Untuk mencapai hal itu sejak tahun 2014 dilakukan Fokus Grup Disscussion (FGD) Bidang Pertanian dan Perkebunan antara PTFI melalui Departemen Pengembangan Masyarakat dan Pemda Kabupaten Mimika melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan.

Dimana melalui FGD ini disepakati perlunya dilakukan kolaborasi pengembangan komoditi Perkebunan agar terbangun sinergitas dan meningkatkan capaian program secara terpadu.

Awalnya sesuai hasil FGD, selama periode Tahun 2014 hingga 2017 kolaborasi masih dilakukan dalam tahapan terbatas dengan fokus sharing program dalam bidang penguatan kapasitas, monitoring bersama serta melakukan inventarisasi kebutuhan program lanjutan.

Namun sejak Tahun 2018, kolaborasi ini ditingkatkan dalam berbagai implementasi program di berbagai ruang lingkup perkebunan dan area pengembangan.

Selain itu juga diputuskan, kolaborasi program difokuskan pada komoditi bernilai strategis, prospek ekonomi jangka panjang dan kemandirian masyarakat asli.

Hal ini dengan pertimbangan aktor kesesuaian agroklimat, sosial budaya, lingkungan dan kemampuan sumberdaya dari kedua belah pihak.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut diistas, kerjasama pengembangan komoditi utama fokus pada pembangunan dan pengembangan komoditi Kopi, Kakao, Kelapa dan Sagu. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *