BERITA UTAMAMIMIKA

Belanja APBD Tidak Efektif, Tito Karnavian Nilai Kabupaten Mimika Tidak Banyak Kemajuan

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
130
×

Belanja APBD Tidak Efektif, Tito Karnavian Nilai Kabupaten Mimika Tidak Banyak Kemajuan

Share this article
IMG 20240509 WA0001
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian 

Jakarta, fajarpapua com- Sentilan keras disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada Pemda Kabupaten Mimika, Papua Tengah dalam Musrenbangnas 2024 yang digelar Bappenas, Senin (6/5) lalu.

Mantan Kapolda Papua tersebut menilai Kabupaten Mimika tidak kunjung mengalami kemajuan yang berarti padahal sudah memiliki total APBD diatas Rp 7 triliun.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

“Di Papua, Mimika. APBD hampir Rp 7 atau Rp 8 triliun untuk 200 ribu orang. Tapi ya kemajuan enggak banyak terjadi,” kata Tito seperti dikutip fajarpapua.com dari situs cnnindonesia.com, Rabu (8/5).

Tito menilai kondisi tersebut dapat terjadi lantaran belanja APBD yang dilakukan Pemda Kabupaten Mimika tak efektif dan efisien.

Terlebih lagi, ia menyinggung banyak daerah yang rasio sumber pendapatan keuangan daerahnya mayoritas masih mengandalkan transfer dari pusat ketimbang dari pendapatan asli daerah (PAD).

“Kalau daerah transfernya andalkan pusat, duitnya abis buat belanja pegawai, yang untuk masyarakat enggak sampe juga. Sebagian bocor,” kata Tito.

Karena itu, ia menjelaskan konsep menyusun perencanaan jangan semata untuk menghabiskan APBD. Melainkan memikirkan cara supaya postur PAD meningkat melalui mekanisme perencanaan dalam APBD.

Tito menilai daerah-daerah yang memiliki PAD tinggi karena pihak swasta dalam daerah tersebut bergeliat dan hidup. Sebab, salah satu pemasukan PAD berasal dari retribusi pajak.

Sebaliknya, ia menilai pemerintah daerah jangan pernah mimpi untuk memajukan daerahnya jika rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) cuma 20 persen dan lebih banyak transfer dari pusat.

“Tapi daerah PAD-nya 5 persen, di bawah 20 persen, sudahlah daerah itu tak akan pernah mimpi untuk maju. Karena APBD itu kekunci untuk belanja pegawai sudah habis. Pendidikan kesehatan juga bocornya banyak. Kemiskinan tetap saja segitu. Stunting tetap saja segitu,” ketus Tito.

“Maka tolong rekan-rekan kuncinya menghidupkan swasta. Kalau ingin hidupkan swasta makan buatlah program untuk swasta hidup. Mulai masalah perizinan, lahan rtrw. Rdtr. Itu dikerjakan betul. Dan buat birokrasi mudah agar swasta hidup,” tambahnya.

Tito lantas menyarankan daerah supaya mempergunakan APBD untuk mancing pihak swasta bangkit. Baginya, APBD tak akan pernah sejahterakan rakyat jika jumlahnya kecil dan masih banyak mengandalkan transfer dana dari pusat.

“Ini yang harus diubah menyusun perencanaan. Ini untuk mancing swasta bisa hidup dan PAD bisa naik. Kalau PAD bisa naik, saudara punya banyak uang,” tutupnya. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *