Timika, fajarpapua.com – Tokoh masyarakat Mimika Marianus Maknaipeku membenarkan sentilan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyatakan Mimika tidak ada kemajuan sesuai fakta lapangan.
Marianus saat ditemui di jalan Cenderawasih Timika Kamis (9/5) mengatakan, meskipun APBD Mimika yang saat ini sudah mencapai hampir Rp 8 triliun namun masih dijumpai rumah-rumah masyarakat asli yang tidak layak huni dan pembangunan hanya terpusat di wilayah kota Timika saja.
“Ini fakta kalau dilihat ditengah kota memang ada sedikit pembangunan tapi coba lihat di pinggiran dan pedalaman rumah-rumah tidak layak dan kumuh itu salah satu contoh. Siapa sebenarnya yang menikmati APBD 8 Triliun ? “katanya.
Menurutnya, Mendagri jangan hanya bicara tapi lebih baik turun dan melihat langsung. Dengan turun lapangan Mendagri akan tahu penggunaan APBD Mimika apakah sudah digunakan secara merata.
“Pak menteri kalau bisa turun langsung bentuk tim investigasi bersama penegak hukum untuk melihat langsung penggunaan APBD sejauhmana. Harusnya pemerintah pusat awasi ketat daerah-daerah yang APBDnya besar seperti Mimika karena faktanya anggaran besar itu kemana kami tidak tahu, kami sangat prihatin,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, daripada APBD yang besar tersebut tidak memihak kepada rakyat dan dinikmati oleh oknum-oknum yang hanya mengambil keuntungan saja lebih baik dipangkas menjadi 2 atau 3 Triliun saja sesuai dengan fakta lapangan seperti yang disebutkan Mendagri bahwa Mimika APBD besar tetapi tidak banyak kemajuan.
“Saya rasa dipangkas saja APBDnya sesuaikan fakta dilapangan yang kata pak Menteri tidak ada kemajuan. Malahan pembangunan yang menonjol karena pihak swasta dan uang APBD tidak tahu kemana larinya,” ungkapnya.(ron)