BERITA UTAMAMIMIKAPAPUA

Parah !!! Pemda Mimika Belum Mampu Bayar Rp 13 Juta, Asrama Mahasiswa di Jayapura Terancam Disegel

cropped cnthijau.png
8
×

Parah !!! Pemda Mimika Belum Mampu Bayar Rp 13 Juta, Asrama Mahasiswa di Jayapura Terancam Disegel

Share this article
Surat permohonan bantuan dana.
Surat permohonan bantuan dana.

Timika, fajarpapua.com – Badan Pengurus Asrama Mimika Padang Bulan Kota Study Jayapura meminta Pemerintah Daerah Mimika agar segera melunasi hutang yang belum dibayarkan sebesar Rp 13 juta.

Sebab, sesuai surat nomor 001/SPBD/BP-APMM/II/2022, jika tidak segera dilunasi, dalam waktu dekat listrik dan air Asrama Mahasiswa Mimika di Padang Bulan akan disegel.

ads

Pengurus asrama meminta Pemda Mimika membantu melunasi tunggakan sebesar Rp13.124.851 dengan rincian sebagai berikut:

  1. Listrik Putra Rp 5.000.000,-
  2. Listrik Putri Rp 1.586.484,-
  3. Air PDAM Putri Rp 5.472.750,-
  4. Listrik Asrama Mimika Padang Bulan Rp 1.065.617

Kepala Bagian (Kabag) Administrasi SDM Sekretariat Daerah Kabupaten Mimika, Marthinus Nuboba mengatakan saat ini pihaknya belum dapat membantu lantaran belum ada Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA).

“Saya belum terima surat resminya, hanya lewat WA saja, dan kami juga belum terima DPA, maka bersabar saja dulu,” ujar Nuboba, Kamis (17/3) saat ditemui di ruang kerjanya.

Dikatakan, untuk setiap asrama mahasiswa Mimika di setiap daerah study setiap tahun pihaknya memberikan dana bantuan sebesar Rp 20 juta untuk membiayai keperluan asrama seperti air, listrik dan lainnya.

Menurut dia, kasus yang terjadi di asrama mahasiswa di wilayah Jayapura sering terjadi karena pengaturan manajemen keuangan tidak berjalan.

“Di wilayah lain tidak pernah mengeluh seperti ini, di Jayapura ini sudah sering terjadi dan juga beberapa kali saya selesaikan permasalahan seperti ini. Penggunaan keuangannya tidak maksimal, tidak diperhitungkan untuk bayar keperluan,” katanya.

Dengan anggaran Rp 20 juta per tahun diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan asrama seperti pembayaran air, listrik dan lainnya.

“Setiap asrama tiap tahun kami kasih Rp 20 juta, itu bagaimana seharusnya mereka bisa cukup selama satu tahun untuk kebutuhan asrama, bagaimana caranya mereka menghemat,” ungkapnya.

“Saya berharap kedepan asrama mereka pakai token listrik supaya tidak terlalu repot, karena selama ini pakai pra bayar, jadi nanti kalau pakai token listrik kalau pulsa habis mereka bisa patungan biar seribu seribu kali banyak orang kan sudah dapat pulsa listrik,” tambahnya.(feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *