BERITA UTAMAPAPUA

Viral !!!  Rombongan Siswa SMP Harus Naik Truk Kontainer ke Sekolah, Begini Tanggapan Kadis Pendidikan Jayapura

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
28
×

Viral !!!  Rombongan Siswa SMP Harus Naik Truk Kontainer ke Sekolah, Begini Tanggapan Kadis Pendidikan Jayapura

Share this article
Siswa naik truk konteiner ke sekolah.
Siswa naik truk kontainer ke sekolah.


 

 
Jayapura, fajarpapua.com- Sebuah foto rombongan siswa yang harus menaiki truk tronton pengangkut kontainer untuk sampai ke sekolah SMP Negeri Sabron Samon, Distrik Kemtuk, Kabupaten Jayapura, viral di media sosial.
 
Diketahui, foto siwa naik di belakang truk tronton kontainer tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Jayapura. Peristiwa ini diviralkan di media sosial oleh akun Facebook dan Instragram.
 
Dalam keterangan foto tersebut ditulis keterangan demi mengejar cita-cita para siswa-siswi SMP Negeri Sabron Samon Distrik Kemtuk, Kabupaten Jayapura ikut truk tronton yang mengangkut kontainer.
 
Unggahan foto ini pun mendapat beragam komentar yang disampaikan melalui berbagai media sosial. Pada media sosial beberapa komentar mengatakan terkait foto tersebut.
 
“Demi mengejar cita-cita anak-anak siswa Negeri Sabron Distrik Kemtuk rela berdiri di belakang Kontainer” tulis Thomas pada akun facebooknya.
 
“Bis PON bisa digunakan untuk angkut anak-anak sekolah” Ada dana di kampung  dimana bisa sampaikan ke masyarakat kampung-kampung. Usulkan dalam Musrembang kampung pengadaan mobil, agar anak-anak bisa pergi pulang dengan mobil kampung.
 
Dalam akun media sosial berbagai komentar bernada kritik disampaikan dan juga di tulis di facebook, whatsapp dan lainnya.
 
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted Mokay menyikapi beragam kritikan tersebut mengatakan, bicara pendidikan tidak sebatas melihat anak-anak ke sekolah naik angkutan yang tidak layak, lalu memberi penilaian subjektif.
 
“Kita semua punya pengalaman bersekolah pada masa lalu yang mungkin jauh lebih sulit dari pada apa yang sekarang kita lihat,” ujarnya.
 
Ia katakan, menuntaskan masalah pendidikan memerlukan perhatian, kepedulian, partisipasi dan kolaborasi bersama pemerintah dan masyarakat (stakholder).

Fakta hari ini, bukan saja di Kabupaten Jayapura tapi di Papua menyeluruh, infrastruktur dasar pendidikan belum memadai, meja kursi belum sepenuhnya tersedia, rumah tinggal guru yang terbatas, biaya transport yang mahal.
 
Bahkan, gaji guru habis untuk transport. Pada titik ini membeli bis bukanlah menjadi kebutuhan prioritas. Lebih 2 tahun menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, dirinya lebih prioritas kepada pemerataan guru.
 
Ted Mokay mengutarakan, tenaga guru harus terdistribusi sampai ke daerah 3-T. “Kebutuhan kita hari ini adalah bahwa guru berdiri di depan kelas dan mengajar. Kita belum sampai pada kesiapan sarana penunjang untuk siswa-i atau anak-anak datang ke sekolah, seperti penyediaan bis, perahu motor dan lainnya,” ujarnya.
 
Ia mengaku, ada beberapa kampung di Kabupaten Jayapura yang dengan berani menyediakan angkutan pick-up untuk anak-anak bisa diantar ke sekolah atau ke tempat yang lebih mudah untuk mendapatkan akses layanan umum.
 
“Jujur, saya juga miris melihat foto anak-anak ke sekolah naik mobil kontainer, tapi saya juga mohon tidak memberikan statmen yang berlebihan tanpa tahu permasalahan – permasalahan mendasar pendidikan lainnya. Mohon untuk tidak diperdebatkan,” ungkapnya (hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *