BERITA UTAMAMIMIKA

Ternak Babi Mimika Terancam, Penyakit ASF Sudah Sampai Makassar, Disnakeswan Keluarkan Larangan…

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
26
×

Ternak Babi Mimika Terancam, Penyakit ASF Sudah Sampai Makassar, Disnakeswan Keluarkan Larangan…

Share this article
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika, Drh. Sabelina Fitriani

Timika, fajarpapua.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Mimika mengeluarkan larangan pemasukan daging dan produk berbahan babi dari luar Timika.

Larangan itu menyusul ditemukannya African Swine Fever (ASF) atau penyakit demam babi di Makassar.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

“Penyakit demam babi sudah ada di Makassar, kami dapat informasinya kemarin. Ini sangat berbahaya untuk keselamatan ternak babi di Mimika karena arus lalu lintas ke Makassar lancar,” ungkap Kepala Disnakeswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani kepada fajarpapua.com di ruang kerjanya, Jumat (10/2/2023).

Dikemukakan, ASF adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian babi hingga 90 persen, sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi. Virus ASF bertahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan.

“Dua tahun lalu di NTT tapi mereka berhasil tekan. Tahun ini muncul lagi di Kupang. Sejauh ini belum ada vaksin dan obat untuk demam babi,” tandasnya.

Sebagai bentuk ketegasan, Disnakeswan Mimika sedang menyiapkan instruksi Bupati tentang larangan memasok daging dan produk turunan babi dari luar Timika.

“Walaupun daging didendeng tapi virus itu bisa bertahan sampai tiga tahun atau 1000 hari,” tukasnya.

Sedangkan untuk warga Mimika khusus para peternak babi, Sabelina berharap agar selalu membersihkan kandang, jika memberi pakan dari sisa makan restoran/rumah makan harus dimasak lagi lebih dari 30 menit.

“Kalau ada babi yang hidung leleran, bercak-bercak merah, diare, demam, dan terjadi kematian harap lapor dinas. Hoc colera masih ada vaksin, tapi demam babi belum ada, bahkan kematian babi bisa 100 persen,” tandasnya.(ana)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *