BERITA UTAMAJayapura

Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UM Papua Terus Bertambah

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UM Papua Terus Bertambah

Share this article
IMG 20230408 WA0083
Rektor UM Papua, Prof. Dr. H. R. Partino, M.Pd, saat acara buka puasa bersama para mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi dengan para dosen UM Papua, di Hotel Suni Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (7/4).

Kota Jayapura, fajarpapua.com– Setelah resmi diluncurkan Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua (UM Papua) pada Mei 2022 dan proses belajar mengajar atau perkuliahan sudah berjalan sejak Oktober 2022 lalu, kini jumlah mahasiswa program magister ilmu komunikasi yang pertama di Papua ini, terus bertambah.

“Kami bersyukur karena mahasiswanya sudah lebih 10 orang, yakni sudah ada 18 orang. Ini tanda-tanda baik, sebab ilmu komunikasi itu sangat dibutuhkan diberbagai macam jenjang, terutama di Papua, baik di provinsi maupun di kabupaten kota,” kata Rektor UM Papua, Prof. Dr. H. R. Partino, M.Pd, saat acara buka puasa bersama para mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi dengan para dosen UM Papua, di Hotel Suni Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (7/4).

ads

Menurut Prof Partino, di tanah Papua saat ini, baik di Provinsi Papua maupun di provinsi yang baru, dibutuhkan orang-orang ahli komunikasi, terutama yang bisa menyebarkan informasi-informasi tentang keberhasilan pembangunan di segala bidang yang telah dilakukan pemerintah.

“Ini adalah ujung tombaknya adalah ahli-ahli komunikasi, termasuk para wartawan yang bisa berkecimpung disitu. Karena harapan kami ke depan, banyak orang dari pemerintah kabupaten memberikan tugas belajar pegawainya ke Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UM Papua, tujuanya mem-back-up pemberitaan di kabupaten kota sesuai kode etiknya,” jelas Prof Partino.

Para ahli komunikasi yang ada nantinya, kata Prof Partino, dapat menyampaikan informasi yang baik dan benar sesuai fakta keberhasilan pembangunan yang ada di daerahnya. “Itulah tugas dari ahli-ahli komunikasi, bagaimana pesan itu dikemas dan menarik bagi banyak orang. Jadi bukan hanya penting beritanya,” terangnya.

Prof Partino juga mengatakan, pihaknya memperkirakan ke depan, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi di UM Papua akan dibutuhkan oleh banyak orang. Alasannya, program atau jurusan ilmu komunikasi yang ada saat ini baru ada di UM Papua dan UM Sorong. “Jadi kami adalah satu-satunya di Papua,” katanya.

Meski tak ada saingan dalam jurusan ilmu komunikasi, tapi kata Prof Partino, pihaknya di UM Papua tetap harus bersaing dengan diri sendiri dengan bagiamana meningkatkan kualitas lulusan, baik untuk program sarjana maupun program magister. “Saya berharap juga, agar para mahasiswa program magister saat ini bisa dua tahun lebih sudah lulus. Itu target kami, semua selesai dalam waktu sesuai yang kami programkan,” terangnya.

Buka Puasa Bersama

Di pertengahan bulan suci Ramadan tahun ini, para mahasiswa pasca sarjana Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UM Papua melaksanakan buka puasa bersama dengan rektor, para dosen dan keluraga di Hotel Suni Abepura-Managed by Parkside, Kota Jayapura, Papua.

“Tujuan acara ini adalah ajang silaturahmi antar mahasiswa, dosen dan keluarga lainnya. Sebenarnya acara seperti ini sudah pernah direncanakan, tapi belum dapat waktu yang tepa, berhubung dalam rangka bulan suci ramadan, sekaligus kami buat acara silahturahmi ini dilanjutkan dengan buka puasa bersama,” jelas Ketua Panitia Buka Puasa Bersama, Muhammad Arif.

Arif juga mengatakan, kegiatan buka puasa bersama ini adalah awal bagi para mahasiswa Program Magister Ilmu Komunikasi UM Papua, guna untuk melakukan kegiatan-kegiatan di luar kelas.

“Semoga berikutnya, kami bisa membuat kegiatan seperti seminar nasional, focus group discussion, dan kegiatan bermanfaat lainnya,” katanya.

Salah satu mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UM Papua Paramitha F. Nova mengaku sangat senang dilaksanakannya kegiatan ini, apalagi kegiatan buka puasa bersama ini melibatkan para mahasiswa bisa bersilahturahmi dengan para dosen dan keluarga besar mahasiswa.

“Awalnya hanya diskusi kecil di ruang kelas, tapi akhirnya ditindaklanjuti bersama,” kata Paramitha yang juga sebagai Bendahara Panitia Buka Puasa Bersama. (red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *