BERITA UTAMAMIMIKA

Jawab Aspirasi Para Pelajar dan Mahasiswa, Direktur YPMAK : Kami Tunggu Hasil Rapat Pembina dan Pengawas

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

Jawab Aspirasi Para Pelajar dan Mahasiswa, Direktur YPMAK : Kami Tunggu Hasil Rapat Pembina dan Pengawas

Share this article
5bc2223f 67e1 4e9d 8ae5 e577680fd4ff
Para pelajar dan mahasiswa menggelar aksi di kantor YPMAK

Timika, fajarpapua.com – Sekitar 50 mahasiswa dan pelajar asal tujuh suku asal Kabupaten Mimika yang mendapat beasiswa melakukan aksi demonstrasi di Kantor Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), Jalan Yos Sudarso, Senin (15/5).

Ada empat tuntutan yang disampaikan para mahasiswa yaitu, pertama, meminta YPMAK tidak membatasi atau menggunakan sistem kuota dalam pemberian beasiswa dan bantuan pendidikan.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Kedua, YPMAK diminta memberikan biaya hidup bagi penerima bantuan pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa yang studi di Timika seperti peserta yang ada di kota studi lainnya.

Ketiga, YPMAK diminta bermitra dengan semua kampus yang ada di Timika. Keempat, YPMAK diharapkan menyediakan fasilitas berupa asrama bagi mahasiswa penerima bantuan pendidikan di Timika.

Koordinator Demonstrasi, Elly Dolame mengatakan pelajar dan mahasiswa asal tujuh suku yang studi di kota Timika mendapat perlakuan yang beda dengan mahasiswa dan pelajar penerima beasiswa di kota studi lain di luar Timika. Dimana mahasiswa dan pelajar di kota studi mendapat beasiswa berupa biaya pendidikan, tempat tinggal, uang saku dan uang buku atau uang fotocopy.

“Apa bedanya kami dengan mereka, kami juga anak-anak pemilik hak ulayat area PTFI sehingga tidak boleh ada perbedaan dalam pemberian beasiswa, kami di Timika hanya diberikan biaya pendidikan saja sementara yang lain tidak,” kata Elly.

Menjawab tuntutan itu, Direktur YPMAK, Vebian Magal yang ditemui usai aksi demo menjelaskan pihaknya tidak bisa langsung memberi jawaban atas tuntutan tersebut.

“Kami harus bawa aspirasi mereka ke tingkat pembina dan pengawas, nanti hasil keputusan mereka baru kami jalankan,” kata Vebian.

Ia mengungkapkan, tahun 2023 ini YPMAK mengelola anggaran sebesar Rp 615 miliar. Anggaran tersebut sudah didistribusikan ke masing-masing divisi untuk kemudian menjalankan tiga program utama yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

“Saya berharap agar para mahasiswa dan pelajar dapat memahami situasi ini dan tetap menunggu hasil keputusan rapat pembina dan pengawas terkait tuntutan mereka,” ungkapnya.

Vebian mengungkapkan sejak zaman LPMAK kuota mahasiswa atau pelajar yang diberikan adalah 800 orang, mengalami kenaikan pada tahun 2015.

“Selalu terjadi peningkatan, tidak ada pengurangan, sampai sekarang ini hanya saja belakangan ini baru semua menyadari,” jelasnya.

Saat ini kuota yang diberikan YPMAK sebanyak 3.000 yang tersebar di seluruh kota studi di Indonesia baik di Papua hingga ke luar Papua.

“Ingat YPMAk bukan malaikat untuk menanggung beban semua yang dialami oleh Amungme Kamoro dan lima suku kekerabatan di Mimika, kita lihat misalnya dari Pomako, Kwmaki Narama, Jalan Baru SP2 banyak anak-anak Amungme Kamoro yang nganggur kan. Karena ada batasan-batasan, indikator yang kami pakai harus kami laporkan,” lanjutnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *