Jayapura, fajarpapua.com- Dalam rangka mengakselerasi inklusi ekonomi dan keuangan digital sekaligus mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Bank Indonesia menyelenggarakan Pekan QRIS Nasional (PQN) secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 14-20 Agustus 2023.
Pekan QRIS juga dilaksanakan guna memperluas implementasi QRIS baik dari sisi merchant maupun pengguna dan sebagai bagian dari implementasi Blueprint.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Juli Budi Winantya mengatakan, Bank Indonesia berupaya terus mengkampanyekan penggunaan QRIS di seluruh sektor.
Adapun gelaran PQN di Papua Tahun 2023 ini mengusung slogan “Kitong Pakai QRIS” dengan berbagai rangkaian kegiatan, diantaranya.
Sosialisasi terkait penggunaan QRIS dan kebijakan QRIS terkini yang dilakukan kepada berbagai kalangan, seperti Mahasiswa Baru Universitas Cenderawasih dan Universitas Musamus Merauke, Pimpinan Cabang Perbankan se-Papua, Nasabah Perbankan di Kabupaten Jayawijaya, dan Komunitas Kreatif Kota Jayapura.
Serta melakukan koordinasi dengan stakeholder guna mengakselerasi implementasi QRIS di lingkup Pemerintah Daerah juga dilakukan Bank Indonesia Papua berbagai pertemuan dan diskusi dengan beberapa pemda, diantaranya Pemkab Jayawijaya, Pemkot Jayapura, dan Pemkab Jayapura.
“Upaya peningkatan penggunaan QRIS di berbagai lini masyarakat juga terus didorong melalui pelaksanaan kegiatan yang variatif seperti QRIS Fun Walk 2023, Program Nonton Bioskop Pakai QRIS dapat Voucher Belanja, serta pelaksanaan lomba untuk menggaet pengguna baru QRIS melalui Papua Competition atau QRIS PACE 2023,” katanya.
Ia mengatakan, rangkaian PQN 2023 di Papua diakhiri dengan pelaksanaan kegiatan yang mengundang keramaian untuk memeriahkan seluruh kegiatan acara, seperti Pameran UMKM di Kabupaten Merauke dan Festival Pekan QRIS Nasional x Irian Creative Week 2023.
Pelaksanaan PQN ini diharapkan dapat mempercepat perluasan akseptasi penggunaan QRIS sebagai transaksi pembayaran oleh masyarakat di Papua.
“Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk Pemerintah baik di pusat dan daerah, pelaku industri dan masyarakat dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi keuangan digital yang lebih inklusif,” ujar Juli.(hsb)
