Kuslan berharap pemerintah ikut campur tangan dalam hal ini memberikan pelatihan khusus kepada para petani putra daerah agar mampu mengelola sagu yang ada di Kabupaten Mimika.
“Saya siap mendampingi, membantu membina hingga sukses. Sagu bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti cendol es krim dan makanan lain. Saya sengaja buat lokasinya luas sehingga ada masyarakat yang ingin dilatih oleh pemerintah bisa tampung di sini,” bebernya.
Ia mengaku, mengelola sagu paling mudah, tidak membutuhkan keahlian khusus
“Rata-rata produksi saya sampai saat ini kurang lebih 25 ton/bulan. Kalau mau dijumlahkan secara keseluruhan produksi saya sudah mencapai 50 kontainer. Usaha dimulai sejak akhir tahun 2018 sampai saat ini. Khusus untuk bahan baku sagu di Timika sangat melimpah dan mudah didapat,” katanya.(Junaidi Boiratan)