Ajakan untuk Stay At Home tampaknya memberikan angin kepada aplikasi belanja yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat. Barang yang dijual sudah bukan lagi berupa produk elektronik mahal, melainkan produk kebutuhan sehari – hari.
Berbagai vendor penyedia aplikasi yang sudah dikenal terlebih dahulu kini berlomba – lomba untuk menyediakan kebutuhan sehari – hari berupa sembako sampai kebutuhan elektronik mahal.
Dengan kemudahan jasa antar yang tersedia berbagai pilihan, tentunya mendorong arus atau jumlah pesanan pada aplikasi tersebut meningkat.
Mengirim produk pesanan kini tidak lagi harus menunggu 1 atau 2 hari, cukup hitungan jam, pesanan pun sudah tiba di lokasi.
Aplikasi Belanja Yang Terintegrasi
Pengusaha ritel besar seperti Alfamart, TipTop, dan Indomart pun kini menyediakan aplikasi belanja yang langsung dikelola oleh mereka sendiri, Sehingga lebih memudahkan dalam proses transaksi dan pengantarannya.
Dengan tersebarnya cabang – cabang dari ritel tersebut juga telah membuat waktu pengiriman menjadi lebih singkat, karena pesanan akan dikirim langsung dari lokasi terdekat dari cabang ritel tersebut.
iPrice sebagai salah satu situs yang bergerak dalam ruang lingkup toko online dan memfokuskan diri pada pembandingan harga telah menghimpun informasi dari berbagai sumber.
Informasi tersebut di himpun tersebut diberikan judul “SouthEast Asian Map of E-Commerce 2020” telah menunjukan bahwa Indonesia berada pada posisi teratas untuk prilaku masyarakat mengakses aplikasi belanja yang bersumber dari Smartphone nya.
Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan Thailand dengan perkiraan selisih total kunjungan sekitar 17 Milliar.
Angka yang diraih Indonesia adalah sebesar 28.5 Miliar kali kunjungan dan naik hampir 35% dari periode yang sama ditahun lalu.
Kunjungan tersebut berasal dari 5 toko online atau e-commerce yang menjadi sorotan dimana 3 diantaranya adalah pemain lokal, yaitu Tokopedia, Bukalapak serta Blibli. Sedangnya 2 lainnya adalah Shopee dan Lazada adalah pemain dari luar negeri yang mengembangkan bisnis nya di Indonesia.
Tampaknya minat untuk berbelanja masyarakat Indonesia sangat tinggi apalagi di iringi banyaknya aplikasi belanja yang memberikan Hot Sale pada tanggal – tanggal tertentu seperti sekarang marak dilakukan pemain e-commerce besar di Indonesia dengan menggunakan acuan tanggal, bulan dan tahun kembar.
Transaksi online terutama aplikasi belanja yang digunakan sekarang semakin banyak. Se iring munculnya payment gateway yang merupakan metode pembayaran setiap transaksinya sudah mulai banyak dan mudah digunakan.
Hanya cukup mendaftarkan situs atau aplikasi yang akan di integrasikan pada penyedia layanan pembayaran tersebut, dengan melalui beberapa proses registrasi dan verifikasi dalam sekejap saja sudah siap digunakan.
Aplikasi belanja yang di install di smartphone tampaknya bukan berdasarkan favorit saja, melainkan hampir semua aplikasi yang aman hampir ada semua di dalam sebuah smartphone.
Bahkan pemain ritel kecil maupun perorangan sudah mulai memanfaatkan aplikasi tambahan lainnya seperti aplikasi pada Go-Jek yang bisa digunakan untuk melakukan pemesanan, pembayaran dan pengiriman.
