BERITA UTAMANASIONAL

“Queen Con Hollywood”, Penipu Ulung Asal Indonesia Ditangkap

pngtree vector tick icon png image 1025736
8
×

“Queen Con Hollywood”, Penipu Ulung Asal Indonesia Ditangkap

Share this article

Pada tahun 2017, ia meniru mantan ketua Sony Amy Pascal, produser Star Wars Kathleen Kennedy dan mantan bos Paramount Sherry Lansing.

Selain tokoh-tokoh Hollywood, Tahilramani juga mengincar orang-orang yang sangat menonjol di bidang lain, termasuk media, politik, dan bisnis internasional.

ads

Dia menipu dengan berpura-pura jadi Wendi Murdoch, istri pimpinan Fox Rupert Murdoch, dan Christine Hearst Schwarzman, pengacara kekayaan intelektual dan istri dari CEO Grup Blackstone Stephen Schwarzman (dia juga sempat menjalankan Forum Kebijakan dan Strategi Presiden Trump).

Pada akhir tahun lalu, sebelum pandemi virus corona menutup perjalanan global, ia masih memikat orang-orang ke Indonesia dengan berhasil menyamar sebagai tokoh bisnis terkemuka Singapura dan yang disebut “Boss of Bond Street,” Christina Ong.

Pada tahun 2016, Tahilramani mendirikan toko di Inggris, di mana dia berusaha untuk mengubah dirinya. Tahun itu, saat ia terus meniru orang-orang sebagai bagian dari skema perjalanan Indonesia, ia mulai jadi influencer di Instagram yang khusus mengulas budaya makanan London.

Tahilramani adalah pembawa acara “Purebytes,” sebuah akun Instagram yang memiliki lebih dari 50.000 pengikut pada Januari 2019.

Selebgram Purebytes mengusung tagline “Every Meal Has A Story”, di situ Tahilramani menampilkan dirinya sebagai seorang penulis pencinta makanan keren dan petualang yang pernah menghabiskan masa kecilnya antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Tahilramani tidak pernah menyebut namanya, dan mengadopsi aksen Amerika yang berbeda dan sangat meyakinkan. Namun dugaan penipuannya terus berlanjut: Sampai bulan lalu, Tahilramani terus meyakinkan orang untuk mengiriminya uang.

“Dua tahun lalu, kami mengidentifikasi subjek kami dan mulai membangun kasus yang cermat terhadap satu individu. Sekarang, kami telah mencapai satu hasil yang luar biasa: keadilan bagi para korban,” tulis Nicoletta Kotsianas, penyelidik K2 yang bekerja paling dekat dalam kasus tersebut, dalam pernyataannya.(ant)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *