“Saya prihatin sekali karena penyusunan KUA-PPAS 2021 tidak menggambarkan visi-misi bupati-wakil bupati Mimika. Di saat negeri ini dilanda resesi ekonomi dan masalah COVID-19 belum bisa terselesaikan, ekonomi masyarakat begitu sulit dan porak poranda, tapi masih saja ada keinginan untuk menganggarkan pembangunan fisik dan hal-hal yang tidak prioritas lainnya,” ujar Yohanes.
Informasi yang dihimpun di Timika, pembahasan KUA-PPAS 2021 yang berlangsung di Hotel Haris, Bekasi, Jawa Barat itu sempat diwarnai aksi ‘walk out’ sejumlah anggota DPRD Mimika dari dalam ruangan rapat lantaran tidak setuju dengan program dan kebijakan yang disusun tim anggaran Pemkab Mimika.
Sebagian besar anggota DPRD Mimika mempertanyakan pengurangan anggaran pada hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sementara di sisi lain Pemkab Mimika menganggarkan pembebasan lahan untuk pembangunan gedung perkantoran, sekolah dan bangunan fisik lainnya yang dinilai tidak prioritas dengan nilai yang sangat fantastis.