BERITA UTAMAMIMIKA

Venue Terjun Payung PON Papua Dibangun di Sentra Pemerintahan Mimika SP 3, Begini Penilaian TD

pngtree vector tick icon png image 1025736
3
×

Venue Terjun Payung PON Papua Dibangun di Sentra Pemerintahan Mimika SP 3, Begini Penilaian TD

Share this article

“Untuk pelaksanaan kegiatan ini panpel, PB PON Papua serta POB PON Timika harus berkoordinasi dengan Lanud terkait dengan banyak hal, karena olahraga ini bermainnya bukan di darat tapi di udara. Yang diperhatikan harus tahu kondisi cuaca, jadwal pesawat pada hari kegiatan dan lain-lain yang penting dan mendukung operasional olahraga ini,” paparnya.

Untuk fasilitas teknis, lanjut Effendi akan disiapkan oleh PB PON Pusat, seperti pesawat dan beberapa yang lainnya. Biasanya penerjun menggunakan pesawat Herkules milik TNI AU.

ads

Kemudian, yang lain juga dipersiapkan helikopter dan fasilitas helipad di sekitar arena venue.

“Yang paling penting pada saat pertandingan jangan sampai mengganggu jadwal penerbangan sipil. Untuk itu panitia pelaksana, PB PON dan SUB PB PON harus berkoordinasi dengan TNI AU Lanud Yohanis Kapiyau Timika, UPBU Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, PT Freeport Indonesia dan otoritas bandara lainnya. Intinya fasilitas umum disiapkan PB PON Papua, Pemkab Mimika, Sub PB PON Timika. Saya pikir dengan dibangunnya venue yang standar seperti ini saya yakin pekerjaan yang kecil bisa diselesaikan dalam waktu dekat, seperti gudang, helipad, dan spot-spot lain disekitar venue. Kemudian cuaca yang juga hal yang mendasar dalam mempertandingkan olahraga ini,” bebernya.

Soal lokasi venue jelas Effendi dalam survei jarak dari lokasi venue ke lokasi pesawat take off sekitar 24 kilometer dengan jarak tempuh 20 menit atau bisa lebih.

Sehingga bus yang ditumpangi atlit dan panpel harus dikawal oleh petugas keamanan biar lebih cepat dan bebas hambatan.

Satu putaran pesawat dengan menerjunkan semua atlit membutuhkan waktu 5 menit, kemudian menerjunkan 5 regu dan setiap regu butuh waktu 5 menit, jadi total butuh waktu 25 menit.

Untuk kerjasama di udara bebas, jika ada angin yang melebihi indikator dari persyaratan berarti gagal dan harus terjun ulang.

Setelah selesai dibangun dengan semua fasiitasnya, panpel bersama PB PON Papua dan Sub PB PON Timika akan menyelenggarakan test ivent. Test ivent bisa saja dilakukan Cabor Terjun Papua.

Kemudian Sekretaris Sub PB PON Timika, Cesar Avianto mengatakan fasilitas umum yang harus disiapkan seperti gudang, tribun, dan spot lainnya, harap dicermati.

“Segera lakukan pertemuan dalam rangka menjawab kekurangan ini. Kekurangan bisa diiventarisir sehingga setelah ini bisa dibangun secepatnya” harapnya.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *