Akun Benji Tandiseno, bahkan menilai jika fun bike tetap dihelat, maka itu menunjukan sikap diskriminatif untuk sebagian warga.”Setuju..kalau kgtn tersebut tetap dilaksanakan ini merupakan diskriminasi, kasihan org2 yg sudah mempersiapkan jauh2 hari u melaksanakan suatu hajatan seperti resepsi pernikahan, kebetulan ada kenalan yg mau melangsungkan resepsi pernikahan, tetapi krn adanya Adaptasi Kebiasaan Baru mereka batalkan semuax,” urainya.
Iswandi Leuly Keley juga mengamini, jika diijinkan pelaksanaan kegiatan menciderai rasa keadilan warga.
“Jika kegiatan tersebut diizinkan maka dengan ini telah Mengkonfirmasi bahwa instansi/pihak terkait telah mendiskriminatif dan gagal dalam menjalankan mandat yang diberikan dalam pencegahan COVID tersebut,” tulisnya.