Timika, fajarpapua.com – Peringatan Hari Malaria Sedunia di Kabupaten Mimika 24 April 2021 yang dirayakan di halaman Puskesmas Mapurujaya Selasa (4/5) berlangsung dalam suasana meriah. Meskipun demikian, banyak pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemda Mimika yang tidak menghadiri acara tersebut.
Padahal, menurut Wakil Bupati Johannes Rettob, pencanangan gerakan eliminasi malaria merupakan komitmen bersama yang harus melibatkan semua sektor.
“Semua yang terlibat dalam Malaria Center harus pro akrif. Mulai hari ini kita komitmen sama-sama. Kita bagi tugas, duduk sama-sama, kita bersinergi. Saya sayangkan OPD lain tidak ikut kegiatan hari ini. Padahal untuk kesehatan harus libatkan sektor lain,” tegas Wabup JR saat menyampaikan sambutan dihadapan ratusan peserta.
Menurutnya, masalah kesehatan yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan hanya 26 persen, sisanya OPD lain.
“Perlu semua ikut terlibat. Jangan nanti salahkan Dinkes kalau malaria naik. Padahal untuk berantas malaria harus ada keterlibatkan OPD lain seperti selokan dan drainase tidak mungkin dikerjakan Dinas Kesehatan, ada dinas yang menanganinya,” tukasnya.
Dikatakan, Puskesmas Mapurujaya sengaja dipilih sebagai pusat pelaksanaan Hari Malaria Sedunia di Kabupaten Mimika sebab puskesmas tersebut merupakan puskesmas tertua setelah puskesmas Kokonao dan sudah ada sejak Mimika masih berada dibawah Kabupaten Fak-fak.