DIKENAL pemberani, heroik dan melegenda dalam daftar nama pahlawan nasional Indonesia. Pattimura, dikenang dalam sejarah perjuangan bangsa usai menaklukkan Benteng Duurtesede, salah satu pusat pertahanan Belanda.
Kapitan Pattimura, itu gelaran yang disandang Thomas Matulessy. Lahir di Saparua, Maluku, pada 8 Juni 1783. Setiap tanggal 15 Mei, rakyat Maluku secara khusus mengenang wiracarita atau kisah epik dari sang pahlawan.
Pada 14 Mei 1817, Pattimura ditunjuk oleh seluruh rakyat Saparua sebagai pemimpin pemberontakan terhadap Belanda.
Mati satu tumbuh seribu, semboyan itulah yang mengoyak semangat rakyat Saparua untuk melawan musuh yang menguasai daerah kaya akan pala, marica dan cengkeh itu.
Sehari setelah ditunjuk, tepat 15 Mei 1817, meletus pemberontakan rakyat Saparua, hingga menjalar ke daerah-daerah antara lain seperti Hanimoa, Haruku, Nusa Laut, Ambon, dan Seram.
Belanda mengendus keberanian Pattimura. Tak ayal sebelum bentrokan pecah, Belanda berupaya bernegoisasi, namun Pattimura menolak dan konon mengucapkan kalimat ini: ”Orang-orang telah mengakui dan menunjuk saya, Pattimura, dengan rahmat Tuhan sebagai pemimpin mereka. Kami tidak ingin dikuasai lagi”.
Benteng Duurstede berhasil direbut dari tangan Belanda pada 16 Mei 1817. Diujung tombak dan parang warga Saparua, seluruh tentara Belanda yang berada di benteng itu tewas. Termasuk Residen Van den Berg dan keluarganya kecuali satu anaknya yang dibiarkan lari.
