BERITA UTAMAMIMIKA

Dinkes Mimika Kolaborasi PTFI Lakukan Riset Kesehatan Dasar, Sasarari : Prioritas 13 Distrik yang Didominasi OAP

cropped cnthijau.png
11
×

Dinkes Mimika Kolaborasi PTFI Lakukan Riset Kesehatan Dasar, Sasarari : Prioritas 13 Distrik yang Didominasi OAP

Share this article
Launcing Riskesdas antara Dinkes Mimika dan PTFI di Aula Horison Diana Timika.
Launcing Riskesdas antara Dinkes Mimika dan PTFI di Aula Horison Diana Timika.

Menurutnya, semua hasil riset ini nantinya akan menjadi masukan bagi Pemda Mimika, DPRD termasuk PT Freeport Indonesia untuk melihat bagaimana menetapkan arah kebijakan yang baru dalam RPJMD Mimika 2019-2024.

“Artinya data yang dihasilkan dari hasil riset ini akan digunakan oleh pemda dan DPRD untuk memonitoring bagaimana arah kebijakan dan program yang akan dilakukan oleh dinas kesehatan dan semua unsur yang terlibat dalam melakukan pelayanan kesehatan,” jelasnya.

ads

Di akhir, Reynold Ubra juga mengatakan dalam melakukan riset ini pihaknya selain disuport oleh PT Freeport Indonesia, juga akan meminta pendampingan dari Dinas Kesehatan Provinsi, Litbangkes dan Kementerian Kesehatan.

Mewakili PTFI, Claus Oscar Ronald Wamafma mengatakan, PT Freeport Indonesia berbangga karena dapat menjadi bagian penting dalam pembangunan Mimika.

Selama hampir 54 tahun Freeport ada, PTFI juga memiliki kepentingan yang sama dengan pemda untuk memastikan program pembangunan dapat berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. 

Salah satu dari semua program pembangunan yang dilakukan PTFI selama ini adalah program kesehatan.

“Kita ingin melakukan evaluasi secara bersama sejauh mana keberhasilan, tantangan atau kegagalan dalam programkesehatan sehingga nanti kita bisa bekerja sama memikirkan mitigasi dan intervensi untuk memperbaiki dan mempercepat tujuan pembangunan kesehatan di Mimika,” ujarnya.

Claus menjelaskan, selain PT Freeport Indonesia, partner PTFI yakni YPMAK sejauh ini juga telah terlibat aktif menjadi bagian dan mitra pemerintah dalam melakukan pembangunan di Mimika terutama dalam bidang kesehatan.
“Lewat riset kesehatan daerah ini kita akan sama-sama memotret kondisi hari ini untuk pembangunan kesehatan yang lebih baik ke depan,” ungkapnya.

Terkait riset ini, ia mengatakan Freeport memiliki kepentingan untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat yang berada di sekitar are tambang serta untuk mengetahui bentuk intervensi program-program sosial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Kita sudah punya beberapa studi terkait profile pendidikan dan ekonomi, akan lengkap kalau kita juga punya profile kesehatan. Dengan riset kesehatan ini kita lebih spesifik. Kami sudah berikan komitmen kami untuk mendukung kegiatan yang fundamental dan strategi untuk melihat sejauh mana arah kegiatan kesehatan,” terangnya.

“Terimakasih pak kadis dan pemda untuk studi yang penting sekali bagi kita bersama ini. Kami sudah berkomitmen untuk terlibat dan semoga semua berjalan sesuai rencana dan semoga Februari tahun depan kita sudah memiliki profile kesehatan di Mimika secara lengkap,” lanjutnya.

Sementara itu Sasarari mengatakan informasi situasi kesehatan merupakan masukan yang penting dalam pengembangan kebijakan keaehatan.
Informasi ini haruslah bersifat tepat dan aktual agar dapat mengarahkan pemangku kebijakan dan pihak-pihak terkait mengenai kebijakan terbaik yang dapat diambil.

“Ada 13 Distrik yang terpilih menjadi sampel dalam pengambilan data riset yang memiliki orang asli papua (OAP). Untuk itu saya meminta kepada seluruh pihak terkait agar dapat dan saling mendukung dalam pelaksanaan kegiatan,” harapnya.

Diharapkan dengan adanya data dan informasi hasil Riskesdas maka perencanaan dan perumusan kebijakan kesehatan serta intervensi yang dilaksanakan akan semakin terarah, efektif dan efisien.
Perlu diketahui, riset ini akan dilakukan di 30 kampung dimana prioritasnya adalah 11 kampung di wilayah pesisir dan pegunungan dengan target 1 hari dapat menyentuh 52 kepala keluarga. (Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *