Timika, fajarpapua.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2-KB) Kabupaten Mimika pada Tahun Anggaran 2021 hanya menerima alokasi dana sebesar Rp 2 miliar dari APBD Kabupaten Mimika.
Dengan dana yang minim tersebut, dinas hanya dapat melaksanakan tiga kegiatan, kegiatan rutin (operasional), pemberdayaan perempuan, serta penanganan kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak.
“Terakhir kami ada pembinaan terhadap mama-mama Papua dengan membuat rajutan noken, dan itu sukses hingga dapat terjual saat PON kemarin,” ujar Sekretaris DP3AP2-KB, Agustina Rahaded, Rabu (24/11) di ruang kerjanya.
Pihaknya lanjut Agustina sebenarnya ingin menggelar vsejumlah kegiatan, namun terkendala dengan alokasi dana yang minim.
Dengan kondisi ini, untuk itu pihaknya hanya memperioritaskan kegiatan yang bersangkutan dengan pengembangan dan perlindungan.
“Untuk kegiatan rutin saja menelan anggaran kurang lebih 50 persen dari alokasi yang kami terima atau sebesar 1 milliar rupiah,” jelasnya.
Sementara sisa anggaran masing-kasing Rp 500 juta dialokasikan untuk pelatihan rajut Noken mama-mama.
“Dan sisanya kami buat untuk membiayai penanganan dan pendampingan terhadap korban kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, itupun masih kurang,” katanya.
Dikatakan kegiatan yang paling banyak menelan anggaran adalah kegiatan penanganan dan pendampingan korban kasus kekerasan terhadap anak.
Dimana terhitung sejak Januari hingga November 2021 kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak tercatat sebanyak 27 kasus.
Untuk itu pihaknya berharap pada Tahun Anggaran 2022 yang akan datang DP3AP2-KB Kabupaten Mimika menerima anggaran yang lebih besar.
“Jika memungkinkan diatas 3 miliar rupiah, sehingga kami dapat merencanakan melakukan kegiatan dengan baik, dan tidak terkendala anggaran,” tutupnya. (feb)
