BERITA UTAMAMIMIKA

Gelar Gala Dinner, Wabup John Rettob : Malaria di Mimika Sumbang 30 Persen Kasus Nasional

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
4
×

Gelar Gala Dinner, Wabup John Rettob : Malaria di Mimika Sumbang 30 Persen Kasus Nasional

Share this article
Wabup John Rettob foto bersama pimpinan perusahaan penerima penghargaan.
Wabup John Rettob foto bersama pimpinan perusahaan penerima penghargaan.

Timika, fajarpapua.com – Malaria menjadi momok bagi warga Kabupaten Mimika. Bayangkan, 30 persen kasus malaria nasional disumbang Mimika.

Melihat presentase yang cukup tinggi itu, Malaria Center (Malcen) Timika yang diketuai Wakil Bupati Johannes Rettob menggelar gala dinner di Hotel Cenderawasih 66.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Gala dinner yang mengundang sejumlah perusahaan di Mimika itu dalam rangka mengajak pihak swasta untuk ikut terlibat aktif dalam pemberantasan malaria.

Sebanyak 28 perusahaan dan lembaga mitra mendapat penghargaan pada gala dinner tersebut.

Ketua Malcen Mimika, John Rettob menjelaskan, mereka yang mendapat penghargaan adalah mitra pendukung yang konsisten berkontribusi dalam upaya eliminasi malaria di Kabupaten Mimika.

“Penghargaan ini sebagai motivasi supaya mitra-mitra kita ini lebih semangat lagi dan perusahaan atau lembaga lain termotivasi jadi mitra juga untuk bersama-sama mengeliminasi malaria,” kata John Rettob usai kegiatan.

Mimika sampai saat ini masih jadi penyumbang kasus malaria terbesar di Indonesia. Angka kontribusi kasusnya mencapai 30 persen secara nasional.

Tak heran jika Mimika jadi pusat kajian lembaga-lembaga penelitian semisal Universitas Indonesia, lembaga Eijkman sampai Kementerian Kesehatan RI.

Malcen Mimika, jelas John Rettob, terbentuk sejak 2013. Banyak program telah dikerjakan salah satunya adalah merekrut kader malaria di kampung-kampung.

Konsep atau prinsip kerjanya adalah kemitraan. Konsep ini konsisten dengan upaya promosi dan preventif di bidang kesehatan yang mensyaratkan kemitraan semua pihak, utamanya perusahaan.

Dan faktanya, setiap perusahaan berkepentingan pada kesehatan. Pekerja atau karyawan yang sehat otomatis berdampak pada tingkat produktifitas perusahaan.

Perusahaan yang jadi mitra diharapkan bisa berkontribusi dalam banyak aspek lewat program CSR mereka.

“Kesehatan ini sebenarnya adalah program kemitraan. Kesehatan milik semua. Dinas Kesehatan sebenarnya di garda paling belakang. Kita yang pencegahan ada di depan. Nah yang kita lakukan di program kemitraan ini salah satunya adalah pencegahan,” jelas John Rettob yang juga adalah Wakil Bupati Mimika.

Malaria di Mimika ditargetkan memasuki tahap pre eliminasi pada 2026 dan masuk tahap eliminasi di 2030 sesuai target nasional penanggulangan penyakit malaria.

Gala dinner ini adalah rangkaian pertama peringatan Hari Malaria se-Dunia 2022 di Kabupaten Mimika. Puncak peringatannya pada 25 April nanti dipusatkan di Distrik Wania.

Pada gala dinner ini juga dilaunching film berjudul The Sand. Sebuah film dokumenter kesehatan yang mengangkat tema perubahan perilaku melahirkan di Kampung Ipaya.(red/bur)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *