BERITA UTAMAMIMIKA

Jawab Harga Minyak Goreng di Timika Melambung, Pedagang Pasar Sentral : Kami Ikut Harga Distributor

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
6
×

Jawab Harga Minyak Goreng di Timika Melambung, Pedagang Pasar Sentral : Kami Ikut Harga Distributor

Share this article
Wabup Johannes Rettob saat meninjau minyak goreng di tempat jualan Kamarudin
Wabup Johannes Rettob saat meninjau minyak goreng di tempat jualan Kamarudin

Timika, fajarpapua.com – Harga minyak goreng di Timika naik hingga 100 persen. Ukuran 5 liter yang biasanya dijual dengan harga Rp 97 ribu, sebulan belakangan naik menjadi Rp 162.000.

Kamarudin, pedagang Pasar Sentral Timika kepada Wakil Bupati Johannes Rettob yang melakukan pemantauan di Pasar Sentral, Selasa (26/4) mengatakan, pihaknya mengikuti harga distributor.

ads

“Kami tidak bisa mengelak pak, kami tergantung harga distributor, dan distributor tergantung harga pabrikan. Jadi masalah kenaikan ini dari pusat,” ungkap Kamarudin.

Dikemukakan, untuk stok minyak goreng di pasaran Timika masih melimpah. “Stok masih banyak, hanya untuk harga belum turun,” bebernya.

Sementara dari pantauan langsung, Wabup JR menemukan harga sembako di pasaran masih stabil, bahkan beberapa komoditi cenderung menurun.

“Informasi yang kita terima dari para pedagang harganya masih stabil. Semua, jelang lebaran ini semua (bahan pokok) harga stabil,” kata Wabup JR.

Beberapa pedagang yang ditemui seperti Badariah mengaku, sejak Ramadan hingga menjelang lebaran, beberapa komoditi justru mengalami penurunan harga. Misalnya, cabai dengan berbagai jenisnya kini harganya di pasaran malah turun.

“Pedagang sendiri berharap, jangan sampai naik. Dan kata pedagang, dari agen juga tidak ada informasi akan terjadi kenaikan harga,” kata Wabup JR.

Pedagag ayam beku dan daging sapi, Yuri Chicken juga mengaku tak terjadi kenaikan. Daging sapi sekilo dijual Rp135 ribu. Ayam beku malah turun, sebelumnya Rp42 ribu kini sudah Rp38 ribu sekilo.

Kenaikan harga paling menonjol hanya terjadi pada minyak goreng. Kenaikan harga pada komoditi ini memang sampai sekarang jadi masalah nasional. Di pasaran, harga minyak goreng bisa naik sampai 100 persen per liternya.

“Yang kita khawatir kalau di pasar tidak ada. Tapi kita lihat tadi di pasar sentral (minyak goreng) tersedia, di tempat lain juga tersedia,” kata Wabup.

Pemerintah Kabupaten Mimika sebenarnya telah menerima distribusi tahap pertama minyak goreng curah dari pemerintah pusat sebanyak 26,4 ton dan dipasarkan dengan harga Rp14 ribu per liter.

Penyalurannya melalui PT IJS sebagai distributor. Namun, para pedagang wajib memiliki aplikasi khusus yang telah disiapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni SIMIRAH (Sistem Informasi Minyak Goreng Curah).

Disperindag menjanjikan, minyak goreng curah ini akan dijual sampai ke pasar-pasar tradisional. Tapi hasil pantauan Wabup di Pasar Sentral, stok yang tersedia masih minyak goreng kemasan.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *