BERITA UTAMAMIMIKA

Pasar Sentral Timika Sepi Dampak Kebijakan Satu Arah Jalan Budi Utomo, Komisi C DPRD Mimika Kembali Gelar RDP Bersama Dishub

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
9
×

Pasar Sentral Timika Sepi Dampak Kebijakan Satu Arah Jalan Budi Utomo, Komisi C DPRD Mimika Kembali Gelar RDP Bersama Dishub

Share this article
Mama-mama Pedagang Pasar Sentral mengeluh kepada Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob bahwa dagangan mereka sepi sejak kebijakan satu arah diberlakukan.
Mama-mama Pedagang Pasar Sentral mengeluh kepada Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob bahwa dagangan mereka sepi sejak kebijakan satu arah diberlakukan.

Timika, fajarpapua.com – Kebijakan satu arah Jalan Budi Utomo masih menuai pro kontra ditengah masyarakat. Apalagi saat ini mama-mama pedagang sayur Pasar Sentral Timika mengeluh lantaran sepi pengunjung.

Kondisi ini berbeda jauh ketika Jalan Budi Utomo masih satu arah. Saat itu warga Timika kebanyakan memilih berbelanja sayur dan kebutuhan pokok lainnya di Pasar Sentral lantaran jarak tempuh pendek. Namun saat ini untuk membeli seikat sayur seharga Rp 5 ribu warga harus membuang Rp 50 ribu untuk membayar ojek.

ads

Ketua Fraksi Mimika Bangkit DPRD Mimika, Leonardus Kocu menyatakann dewan akan memanggil Dinas Perhubungan Mimika untuk menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Dia berharap kebijakan satu arah (one way) ditinjau kembali mengingat dampak negatifnya lebih besar serta mempersulit masyarakat.

“Untuk mengurai transportasi ini apakah dengan kebijakan ini sudah bisa terurai atau belum?, pemerataan dalam hal untuk mobilisasi ini sudah terpenuhi atau tidak?. Nah kriteria-kriteria ini harus dievaluasi kembali karena memang kebijakan ini tidak menjawab persoalan. Mestinya tidak bisa langsung dinyatakan putusan ini sudah final, sudah selesai, tidak bisa seperti itu,” ujar Leo Kocu kepada fajarpapua.com, Rabu (4/5) di Timika.

Menurut dia, dalam pemberlakuan suatu kebijakan publik semestinya harus melewati tiga tahapan yakni uji petik, uji publik lalu ujicoba.

“Apalagi penduduk Timika semakin hari semakin bertambah, begitu juga kegiatan ekonomi yang kemarin lesu karena Covid dan lain-lain sekarang sudah tambah banyak lagi mobilitas, jadi solusinya seperti apa kedepan harus jelas,” paparnya.

Dinas Perhubungan yang berada dibawah pengawasan Komisi C sudah dimintai agar mengevaluasi kebijakan tersebut.

“Jalan satu arah ini menuai pro kontra, para pedagang di sana yang sebelumnya pendapatan cukup tinggi tiba-tiba dibuat satu arah mereka mengalami kesulitan. Jadi kalau bisa ya dibuat dua jalur saja, atau dibuka arah dari Diana, karena mobilitas yang banyak kan dari arah SP 3, dan juga karyawan karyawan untuk turun. Itu mungkin akan lebih efektif,” ungkapnya.(feb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *