BERITA UTAMAPAPUA

Kolaborasi Empat Musisi Muda Papua dan 14 Seniman dari Berbagai Daerah Indonesia Warnai Ajang Temu Seni di Jayapura

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
3
×

Kolaborasi Empat Musisi Muda Papua dan 14 Seniman dari Berbagai Daerah Indonesia Warnai Ajang Temu Seni di Jayapura

Share this article
IMG 20220714 WA0039
Foto: HSB Musisi muda Papua saat latihan bersama dengan 14 musisi dari berbagai daerah Indonesia.

Jayapura, fajarpapua.com– Empat musisi muda Papua berkesempatan berkolaborasi dengan 14 musisi dari berbagai daerah Indonesia di Ajang Temu Seni yang digelar di Jayapura.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Ke empat musisi Papua yang mendapat kesempatan berbagi ilmu dengan para seniman tersebut masing-masing Christian Setyo Adi, Melfritin Waimbo, Yudhi Kaiwa dan Bastian Marani.

Kolaborasi para seniman muda itu tersaji dalam ajang Temu Seni yang merupakan salahsatu sesi dalam kegiatan Laboratorium Musik dan Diskusi Kelompok Terpumpun yang berlangsung selama dua hari, 13-14 Juli di Suni Garden Lake Hotel & Resort Sentani, Jayapura dengan pengarah budayawan Sutanto dan Etnomusikolog Joko Suranto Gombloh.

Dosen dan Etnomusikolog sekaligus Fasilitator Ajang Temu Seni, Joko Suranto Gombloh menyampaikan, kegiatan ini sebuah momen menarik dan istimewa.

“Kolaborasi musik yang nanti mewujud sama sekali bukan sesuatu yang instan. Mereka adalah komposer muda terpilih yang masih memiliki passion, semangat dan etos yang luar biasa dan cukup mewakili ragam warna Nusantara yang penuh dengan Kebhinekaan,” kata Joko, Kamis (14/7).

Sementara itu, seniman dan budayawan, Sutanto menjelaskan bahwa Temu Seni adalah sebuah perhelatan yang patut disyukuri oleh seniman Papua.

“Siapa yang tidak jatuh cinta dengan Papua, dimana nyanyian dan tarian dibawakan dengan semangat kesukacitaan dan positivitas yang demikian kuat dirasakan. Inilah momen peleburan yang begitu apik, semangat keberagaman yang kaya berkumpul menjadi satu,” ujar Sutanto.

Menurutnya, kolaborasi musisi dan alat-alat musik dari Medan, Minang, Solo, Dayak Kalimantan dan Papua berkumpul dan bermusik dalam kebahagiaan, kejujuran dan kemurnian.

“Eksistensi utamanya adalah saat mereka bersama bermusik dan ajang Temu Seni ini adalah sebuah “pancingan” untuk kreatifitas komposer muda,” tuturnya.
 
Sedangkan musisi muda Papua, Christian Setyo Adi memaparkan dalam sesi Laboratorium dan Diskusi, mereka berupaya menuangkan ide karya dan metode sesuai daerah masing-masing peserta dengan latar seni budaya yang berbeda.

Ia mengaku, pengalaman perjalanan kunjungan ke Pasar Pharaa Sentani dan Club Pecinta Alam Hirosi di Cycloop menjadi sumber inspirasi yang cukup kuat ditangkap dan dirasakan dalam proses penciptaan karya musik mereka.

“Kelompok kami sudah memiliki gambaran untuk membuat suatu kolaborasi musik, yaitu dengan menggabungkan suara soundscape dengan instrument tradisi Papua dan suara yang sudah diubah ke dalam bentuk sampel, serta ditambahkan nyanyian dan senandung khas Papua,” tutupnya.(hsb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *