BERITA UTAMAMIMIKA

Di Pomako, Plt Bupati Mimika Serahkan Perahu Fiber Kredit Bank Papua, Harap Nelayan Tradisional Mimika “Naik Kelas”

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
5
×

Di Pomako, Plt Bupati Mimika Serahkan Perahu Fiber Kredit Bank Papua, Harap Nelayan Tradisional Mimika “Naik Kelas”

Share this article
0d96547e 26bf 44a3 a033 b55c350e4028
Penyerahan secara simbolis perahu fiber kepada seorang nelayan penerima.

Timika, fajarpapua.com – Plt. Bupati Mimika, Johannes Rettob memimpin penyerahan perahu fiber dan motor tempel untuk nelayan asli Papua dengan pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR) Bank Papua Cabang Timika bekerja sama dengan UD. Putri Desy.

Penyerahan dilakukan pada Selasa (06/12/2022) di Kampung Cenderawasih Pomako disaksikan unsur pimpinan Forkopimda Mimika, Kepala Bank Papua, Ketua Kadin Mimika serta tamu undangan yang hadir bersama masyarakat.

ads

Bupati JR dalam sambutannya mengatakan, program perkreditan itu harus diseriusi oleh para penerima manfaat, sehingga bisa menumbuhkembangkan status profesi, dari nelayan tradisional menjadi nelayan modern, hingga menjadi pengusaha hasil maritim.

“Saya harap betul-betul kerja dengan baik. Cari ikan dengan baik. Kita sekarang jadi nelayan tradisional, naik perahu fiber, besok bisa jadi nelayan modern dengan perlengkapan yang lebih memadai, naik status jadi pengusaha ikan,” ujarnya.

“Kalau buat terus menerus (mencari ikan) nanti lama-lama jadi dua (perahu), jadi tiga, nanti bisa jadi pengusaha ikan,” tukasya menambahkan.

Selain itu, JR juga berharap pihak perbankan bisa memberikan pendampingan yang terarah dan berkelanjutan, sehingga meningkatkan perekonomian warga.

“Saya harap nanti dari mereka ini, sepuluh tadi, ada satu dua orang naik kelas. Lewat pendampingan professional dari Bank Papua,” harapnya.

Ia mengakui saat ini produk ekspor dari Mimika ke luar negeri sedang mengalami penurunan, disebabkan berubahnya standart penilaian produk layak ekspor. Oleh karena itu pihaknya menjalin komunikasi dengan Kementerian Kelautan RI sehingga bisa ada aturan khusus yang melegakan bagi produk dari Mimika bahkan Pulau Papua untuk go internasional.

“Eksport ke luar negeri memang sedang menurun karena ada perubahan standar dari yang dulunya ‘berat’ menjadi ‘ukuran’. Kami sudah menyurati kementerian meminta dispensasi untuk standar ekspor. Mudah-mudahan dikasih perizinan khusus,” paparnya.

Bupati JR menekankan agar masyarakat penerima manfaat bisa serius mengembangkan usaha nelayan, sehingga lewat usaha itu bisa mendatangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga.

“Besok kalau tidak setor, nanti polisi datang ambil. Setuju ya? (warga menjawab setuju). Biar sedikit yang penting ada. Kita bisa punya penghasilan yang baik, bisa punya kesempatan, ekonomi sejahtera,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Bank Papua, Alexander Iwan dalam sambutannya mengatakan, proses pemberian produk KUR ini telah melalui tahap yang panjang untuk memastikan potensi keberhasilan usaha tinggi.

“Prasarana tangkap ikan ini, kami proses penjajakannya cukup lama, dari bulan Maret 2022. Dari 20 nelayan tinggal 10 nelayan. Karena kita harus melihat motivasi dan aspek lainnya,” ujarnya.

Selain itu, Bank Papua juga turut memikirkan pemasaran hasil tangkapan ikan oleh nelayan, sehingga usaha bisa berkelanjutan.

“Dalam produk KUR ini tidak dalam bentuk uang tapi peralatan yang dibeli dari uang KUR. Kami juga harus memikirkan pemasaran mereka. Kita punya konsep rantai ekonomi, lakukan edukasi, pencatatan usaha dan kerja sama dengan yang akan membeli tangkapan yaitu UD Putri Desy,”
“Kami juga kerja sama dengan Polres Mimika, bila dalam dua minggu tidak ada setoran hasil tangkapan maka perahu akan disita,” tandasnya.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *