Timika, fajarpapua.com – Aparat TNI/Polri akan melakukan operasi penegakkan hukum dalam menangani kasus penyanderaan Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, Philip Mehrtens.
Meski demikian, hingga kini pihak keamanan masih mengedepankan pendekatan dialogis kepada Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya yang melakukan penyanderaan.
Hal itu terungkap dalam konferensi pers bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jendral TNI Muhammad Saleh Mustafa, Danrem 172/PWY Brigjen TNI J O Sembiring dan Komandan Pasukan Brimob III Brigjen Pol Gatot Haribowo yang dilaksanakan di Mako Lanud Yohanes Kapiyau Kamis (16/2)
Pangdam mengatakan sampai saat ini pilot Susi Air tersebut masih ditahan oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
“Tentang penanganan kasus ini. Sampai saat ini masih dilakukan pendekatan dialog yang dilakukan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama daerah Kabupaten Nduga,” ujar Pangdam.
Namun Pangdam menyatakan mengingat waktu yang terus berjalan, aparat keamanan juga telah mempersiapkan dan mempunyai standar operasi yang harus dijalankan dalam menangani perkara tersebut
“Aparat keamanan memiliki standar operasi yang harus dijalankan sesuai hukum yang berlaku, (sehingga perkara ini) agar tidak berlarut,” katanya.
Disampaikan jika telah tiba waktunya TNI/Polri akan melakukan tindakan tegas dan secara terukur dengan menyiapkan prajurit terpilih untuk menangani kasus penyanderaan Pilot Susi Air ini.
“Saya sampaikan bahwa tiba waktunya bahwa TNI/Polri akan lakukan tindakan tegas secara terukur. Kita siapkan prajurit terpilih dan terseleksi yang akan melaksanakan tugasnya,” tegasnya.
“Kita sudah bekali (prajurit) dan berikan arahan dengan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan antara lain penegakkan HAM,” lanjutnya.
“Jadi jangan diragukan apabila nanti tindakan ini dilakukan kita keluar dari rambu-rambu hak asasi manusia,” imbuh Saleh.
Pihaknya juga sudah menunjuk Danrem 172/PWY untuk memimpin pelaksanaan operasi ini dan berkolaborasi serta bersinergi dengan Satgas Damai Cartenz yang dipimpin Kombes Faisal.
“Secara teknis dan taktis sudah dipersiapkan. Kegiatan kita ini juga dalam rangka penegakkan hukum ini juga kami lakukan koordinasi dan komunikasi dengan staf Kedutaan New Zealand. Wakil Kedutaan besar New Zealand sangat mendukung apa yang dilakukan TNI Polri dalam penegakkan hukum ini,” paparnya.
“Penyelamatan pilot Ini menjadi perioritas utama, operasi ini harus berjalan sukses dan terukur. Ini pelaku teroris yang melakukan upaya kriminal. Oleh karena itu kita TNI/Polri harus melakukan operasi penegakkan hukum ini,” tukasnya.
Sementara Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan pihaknya telah mengerahkan semua potensi dan sumber daya yang ada.
“Kita mengerahkan semua potensi dan sumber daya yang ada, rekan kita dari Damai Cartenz bersama dari Kopasgat telah mengamankan Bandara Paro dan telah melakukan olah TKP,” jelasnya.
Aksi teror yang dilakukan oleh Egianus Kogoya lanjutnya sudah berlangsung sejak 2017 lalu dan sudah banyak memakan korban jiwa.
“Ini harus dihentikan. Oleh karena itu jika ada pihak-pihak yang menghalangi atau tidak mendukung kegiatan penegakkan hukum yang dilakukan oleh TNI Polri berarti kita anggap mereka bagian dari teroris tersebut,” tegasnya.
Sementara Komandan Pasukan Brimob III Brigjen Pol Gatot Haribowo menyampaikan pihaknya mendukung pelaksanaan pencarian Pilot Susi Air bersama TNI.
“Meskipun upaya negosiasi telah dilakukan oleh pemerintah daerah dan tokoh agama tapi patroli untuk mencari keberadaan Pilot masih dilaksanakan,” pungkasnya. (feb)
