BERITA UTAMAJayapura

18 Kasus Tenggelam Terjadi di Perairan Jayapura, SAR Susun Kontigensi Membahayakan Manusia di Pantai

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
45
×

18 Kasus Tenggelam Terjadi di Perairan Jayapura, SAR Susun Kontigensi Membahayakan Manusia di Pantai

Share this article
IMG 20231127 WA0032
Basarnas saat menyampaikan materi penyusunan rencana kontigensi

Jayapura, fajarpapua.com- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan melalui Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura menggelar penyusunan rencana kontigensi kondisi membahayakan manusia “Orang Tenggelam” di wilayah Pantai Kota Jayapura, Senin (27/11).

Kegiatan yang digelar di Hotel Horison Entrop itu bertujuan untuk menyatukan presepsi pola tindakan pada saat ada terjadi orang tenggelam. Pasalnya, badan Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura mencatat sejak 2020 hingga 2023, telah menangani 18 kasus tenggelam di Jayapura.

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Dimana dari 18 operasi kecelakaan tenggelam ini, 15 orang ditemukan meninggal dunia dan korban selamat 3 kasus.

“Dari data kami mulai Tahun 2020 sampai 2023 orang tenggelam disepanjang Pantai Base G sampai Pantai Holtekam sudah 18 kasus dengan 15 kasus meninggal dunia dan 3 selamat,”kata Kasie Ops Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jayapura, Marinus B. Ohoirat didampingi Muslimin.

Oleh karena itu, Basarnas melakukan penyusunan rencana kontigensi membahayakan manusia orang tenggelam di wilayah Pantai Jayapura, untuk menyatukan presepsi pola tindak pada saat ada terjadi orang tenggelam di pantai bisa melakukan sesuatu, sehingga bisa menekan kecelaan yang terjadi di daerah pantai.

Dikatakan Marinus, dalam penyusunan rencana kontingensi ini, Basarnas Jayapura melibatkan seluruh instansi terkait, potensi SAR, komunitas dan beberapa media yang bisa menyampaikan informasi yang benar agar-agar berita-berita yang beredar tidak hoax.

“Kita berharap melalui kegiatan penyusunan rencana kontigensi pada terjadi orang tenggelam di pantai dapat bersinergi membantu kecelakaan di laut. Karena selama ini yang menjadi hambatan lambatnya informasi yang kami terima, selain itu jarak Kantor SAR jauh berada di Sentani. Sedangkan pantai berada di kota dan harapan hidup orang itu hanya dibawa 10 menit setelah insiden,”ujarnya.

Dikatakan, melalui kegiatan tersebut, Basarnas Jayapura akan bersinergi dengan Pemerintah Kota Jayapura agar ada pos SAR di wilayah Pantai Holtekam sehingga ketika ada kejadian tenggelam kami bisa cepat ke lokasi.

Sementara itu, Penata Kelola Badan Pencarian dan Pertolongan Ahli Madya, Muslimin menyampaikan,
stakeholder yang terlibat penyusunan rencana kontigensi benar-benar bisa melaksanakan fungsi masing-masing pada saat operasi berlangsung.

“Harapan kita bisa secara optimal lakukan pertolongan ketika ada operasi penyelamatan, sehingga masyarakat yang membutuhkan pertolongan bisa merasa puas ketika ada kecelakaan tenggelam, penerbangan, pelayaran dan lainnya,”kata Muslimin.

Ia mengatakan pada saat melakukan operasi diperlukan koordinasi dan kerjasama terhadap semua pihak, karena tanpa kerjasama yang baik maka semua kegiatan tidak bisa dilakukan sendiri.

Dengan adanya penyusunan rencana kontigensi, kata Muslimin, bisa melihat tugas dan fungsi kita dalam operasi ketika ada kejadian ditangani dengan baik kedepan.(hsb).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *