Timika, fajarpapua.com – Diduga terdapat kecurangan pada hasil tes Tertulis dan Psikologi dalam seleksi calon anggota KPU Kabupaten dan Kota di Papua Tengah zona II meliputi Paniai, Mimika, Intan Jaya dan Deiyai periode 2024-2029, yang diumumkan pada 29 November 2023 lalu.
Salah satu peserta yang merasa dirugikan Alex Migau kepada fajarpapua.com Jumat (1/12) mengatakan, diduga kecurangan terjadi karena berita acara yang dikeluarkan tidak melalui pleno dan langsung dibuatkan berita acara.
“Itu tidak plenokan langsung dibuat berita acara dan diberita acara tersebut tandangan tangan Ketua dan Sekretaris Timsel itu discan ini sepertinya diduga dilakukan oleh satu orang oknum,” katanya.
Lanjutnya selain itu kecurangan yang dilakukan Timsel adalah hasil tes tersebut tidak menggunakan penetapan Aplikasi Sistem Informasi Anggota Komisi Pemilihan Umum dan Badan Adhoc (SIAKBA).
Padahal seharusnya semua hasil tes melalui SIAKBA, tetapi Timsel mengeluarkan pengumuman secara manual.
“Kami menduga hasil yang dikeluarkan ini manual dan hasil dari SIAKBA disembunyikan, karena jika berita acara dibuat melalui SIAKBA itu hasil-hasilnya masing-masing peserta keluar ini tidak ada,” ujarnya.
Ia mengungkapkan kecurangan-kecurangan sebelumnya juga terjadi seperti surat tes kejiwaan dan pada saat tes CAT server dimatikan sehingga seleksi dilakukan secara offline.
“Sehingga hasil tesnya sangat diragukan. Sehingga diduga ada permainan yang dilakukan oleh Timsel,” ujarnya.
“Sehingga kami menduga seleksi ini dilakukan tidak berdasarkan aturan atau petunjuk teknis. Sehingga Timsel mengeluarkan hasil seleksi anggota KPU dari empat Kabupaten ini berdasarkana pesanan sponsor, sehingga banyak pihak yang dirugikan,” tambahnya.
Ia meminta kepada masyarakat dan KPU RI untuk melihat masalah ini karena diduga kecurangan diatur oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Karena pada zona I masalah yang sama terjadi, drama yang dimainkan ini betul-betul merugikan,”ujarnya.(ron)
