BERITA UTAMAMIMIKAPEMILU 2024

Sempat Ditahan Massa, Logistik Pemilu Distrik Kuala Kencana Akhirnya Dipindah ke Graha Eme Neme Yauware

cropped 895e2990 d422 4061 9705 e533253f1607.jpg
250
×

Sempat Ditahan Massa, Logistik Pemilu Distrik Kuala Kencana Akhirnya Dipindah ke Graha Eme Neme Yauware

Share this article
IMG 20240219 WA0034
Tampak logistik hasil Pemilu di Distrik Kuala Kencana akhirnya bisa dibawa ke Graha Eme Neme Yauware dari Kantor Distrik setelah ditahan oleh puluhan massa, Senin (19/2).

Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya
Klik Gambar Untuk Informasi Selanjutnya

Timika, fajarpapua.com – Logistik Pemilu Distrik Kuala Kencana akhirnya berhasil dipindahkan ke gudang penyimpanan di Graha Eme Neme Yauware, Senin (19/2).

Pemindahan logistik ini berlangsung dramatis setelah sebelumnya sempat ditahan oleh puluhan massa di Kantor Distrik Kuala Kencana.

Pantauan di lapangan diketahui massa sempat menahan logistik Pemilu yang akan dibawa ke Graha Eme Neme Yauware.

Sempat terjadi ketegangan antara puluhan massa dengan aparat kepolisian yang melakukan pengawalan.

Setelah bernegosiasi dan diberikan pengertian oleh aparat Kepolisian yang dipimpin oleh Kabag Ops Kompol Junan Pilitomo akhirnya logistik bisa di bawa ke Graha Eme Neme Yauware

Ketua Panitia Pengawas (Panwas) Distrik Kuala Apinus Jangkup saat ditemui mengatakan, masyarakat dan saksi curiga terhadap penyelenggara.

Warga serta para saksi takut surat suara berubah setelah dibawa ke Graha Eme Neme Yauware.

“Hal tersebut yang menyebabkan mereka menahan logistik Pemilu. Mereka curiga padahal kita tidak ada kepentingan apapun. Masyarakat ini saling mempengaruhi akhirnya terjadi seperti ini,”katanya.

Menurutnya, pemindahan logistik Pemilu serta pleno ke Graha Eme Neme Yauware dilakukan karena banyak orang yang ingin masuk ke Kantor Distrik Kuala Kencana.

“Demi kenyamanan penyelenggara akhirnya kita geser ke Eme Neme Yauware karena dari kemarin kita menunda waktu pleno,”tuturnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan hasil keputusan tetap akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada.

“Kami imbau kepada masyarakat dan saksi untuk percayakan kepada penyelenggara. Kita bisa sukseskan Pemilu dan kepada aparat keamanan yang menjaga dan mengawal suara yang sudah diberikan oleh masyarakat kepada wakil-wakilnya,”ungkapnya.

Sementara Ketua PPD Kuala Kencana Samuel Kwalik menambahkan, para saksi minta kembali rekapan padahal para saksi sudah memfoto hasil rekapan suara dan itu sudah cukup.

“Pas rekapan itu kami sudah langsung lakukan rekapan di Distrik karena dari tingkat KPPS tidak bisa selesaikan dan semua saksi sudah foto dan itu tidak ada masalah itu sudah cukup, kalau minta foto copy lagi tunggu setelah pleno kami kasih,”katanya.

Menurutnya aksi yang terjadi tersebut karena para Caleg tidak bisa memberikan pemahaman yang baik kepada saksi dan massa pendukungnya, sehingga terjadi keributan.

“Seharusnya Caleg ini harus kasih pemahaman kepada saksi dan massa pendukunhnya yang baik, karena tidak diberikan pemahaman baik akhirnya mereka tidak mengerti dan terjadi seperti ini,”tuturnya.

Terkait pleno dilakukan di Graha Eme Neme Yauware ia mengungkapkan hal tersebut selalu terjadi keributan oleh massa pendukung yang sangat mengganggu.

“Rekapan sudah kami lakukan di Distrik massa ribut tidak bisa diatur, kita mau pleno didistrik bagaimana kalau massa begitu. Kalau tidak bisa diatur jadinya ribut kacau sehingga kita geser,”ungkapnya.(ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *