Timika, fajarpapua.com – Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) yang dikelola Yayasan Lokon mitra Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) menggelar In House Training Olimpiade Sains Nasional (OSN) kepada para guru pembimbing SD dan SMP yang ada di Timika.
Kegiatan yang mendatangkan pemateri dari Universal Learning Centere (ULC) Jakarta tersebut diselenggarakan di Sekolah SATP jalan Sopoyono Timika, Senin (25/3).
Kegiatan tersebut bertujuan sebagai ajang untuk memperkenalkan kompetisi sains yang sangat jarang diselenggarakan di Mimika dan Papua pada umumnya, sehingga diharapkan dapat memacu prestasi siswa SD dan SMP dalam kompetisi sains.
Ketua Yayasan Pendidikan Lokon Daniel Rompis mengatakan, demi mengembangkan mutu pendidikan anak harus diajak untuk membuka wawasan dalam kompetisi global secara sehat. Anak bisa berprestasi dibidang sains harus dimulai dari pendidikan dasar.
“Ini adalah salah satu model kami dalam proses kompetisi karena di Papua belum pernah dilakukan kompetisi-kompetisi sains, nanti tunggu prestasi nasional yang selenggarakan baru kita ikut. Padahal untuk bisa bersaing ditingkat nasional kita harus menyiapkan atmosfir persaingan sehat akademik antar siswa baik antar kelas, sekolah, kabupaten, provinsi dan tingkat nasional,” katanya.
Ia mengungkapkan sebagai mitra YPMAK menggunakan dana kemitraan pihaknya semaksimal mungkin mengembangkan mutu pendidikan bagi anak yang bermutu, berkualitas dan bermartabat.
“Terima kasih kepada YPMAK yang sudah mempercayakan kepada kami, kehadiran YPL bukan hanya berupaya membangun dan bersilaturahmi tapi juga mengajak sekolah-sekolah bergandengan tangan mengupayakan kemajuan dibidang pendidikan,” ungkapnya.
Selanjutnya Kepala Sekolah SATP Yohana Tnunay mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka hari Pendidikan Nasional. Selain training kepada para guru pembimbing nantinya juga akan dilakukan lomba potensi sains tingkat SD dan SMP se Kota Timika yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 Mei 2024.
“Ini baru pertama, kami berharap selanjutnya kami tetap bisa menyelenggarakan demi kemajuan pendidikan anak,” katanya.
Ia menambahkan kegiatan training kepada guru-guru bertujuan membekali para guru dengan teknik agar bisa menyiapkan siswa mengikuti kompetisi sains, dengan mendatangkan ULC yang sudah berpengalaman melahirkan anak-anak berprestasi ditingkat nasional dan sudah berpengalaman di Indonesia.
Salah satu pembimbing dari ULC Lutfi Arifin mengatakan, materi yang akan disampaikan dalam training tersebut terkait matematika dan IPA yang biasa jadi materi kompetisi.
“Kegiatannya dua hari dan materi berbeda-beda sesuai tingkatan. Selesai training kami selenggarakan lomba potensi sains yang belum pernah dilakukan di Papua karena anak-anak jika ingin berprestasi harus sering ikut kompetisi,” ungkapnya.
Salah satu peserta dari guru SD Negeri 1 Mimika Magdalena Tubultenan mengatakan, kegiatan ini menjadi motivasi bagi para guru dalam membimbing dan mendidik bukan hanya pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga dalam pengembangan anak-anak kedepan.
“Kegiatan ini sangat baik dan penting untuk mendidik anak bisa berprestasi dan menjadikan anak didik lebih baik kedepannya untuk masa depan mereka sendiri,” tuturnya.(ron)
