Jayapura, fajarpapua.com- Puskesmas Sentani mencatat sejak Januari hingga Desember 2023, ada 1.553 orang di Kabupaten Jayapura terinfeksi HIV/AIDS.
“Kasus HIV/AIDS di Sentani lumayan tinggi. Pada Tahun 2023 sasaran pemeriksaan kita ada 3.991 warga, dan yang kita sudah screening 2.988 orang. Dari jumlah itu yang positif ada 1.553 orang,” kata Kepala Puskesmas dr Raymond Ekman Simamora, Jumat (5/4).
Raymond menyebutkan, selama satu tahun, pihaknya juga melakukan terapi terhadap 466 orang yang menderita HIV/AIDS, sedangkan pasien yang putus berobat ada sebanyak 339 orang dan meninggal 172 orang.
Dengan adanya peningkatan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayapura, kata Raymond, pihaknya melakukan pendekatan penyuluhan pada masyarakat.
“Yang menderita HIV/AIDS 75 persen untuk OAP dan kebanyakan berada di Sentani tahun lalu. Sedangkan untuk Januari sampai Maret 2024, jumlah yang sudah di screening sudah ada 720, tetapi untuk kasus yang diterapi masih sama dengan yang tahun lalu,”ujar Raymond.
Menurut Raymond, untuk penemuan penderita HIV/AIDS melalui kader sangat kurang karena terkendala dengan pembiayaan transportasi dan juga pemahaman masyarakat yang kurang terhadap penyakit ini.
Selain itu, pemeriksaan HIV/AIDS tidak sama dengan malaria sehingga kami tidak bisa screning mencapai 100 persen, karena tidak bisa ambil sampel darahnya tanpa persetujuan dari pasien, sehingga kami selalu menawarkan pada yang bersangkutan agar tidak menimbulkan masalah.
“Jadi untuk memudahkan kami lakukan tindakan dengan petugas kesehatan yang ada di lapangan dan kita kita melakukan screening pada petugas kesehatan maupun mahasiswa yang belajar di Puskesmas,”tuturnya.
Raymond menambahkan, warga yang ditemukan terinfeksi HIV/AIDS kebanyakan usia masih produktif yaitu di bawah 60 tahun sampai 17 tahun.(hsb).
