BERITA UTAMAMIMIKA

Empat Kwintal Gaharu Irian asal Timika Senilai Rp 1,9 Miliar Dikirim ke Jakarta

1256
×

Empat Kwintal Gaharu Irian asal Timika Senilai Rp 1,9 Miliar Dikirim ke Jakarta

Share this article
Kayu Gaharu yang siap dikirim

Timika, fajarpapua.com – Sebanyak 399 kilogram atau hampir empat kwintal kayu gaharu berhasil dikirim dari Timika ke Jakarta pada pekan lalu.

Pengiriman komoditas yangvdijenal dengan Gaharu Irian itu dilakukan setelah melalui prosedur ketat pemeriksaan oleh Karantina Papua Tengah melalui pos pelayanan di Bandar Udara Mozes Kilangin Timika.

“Gaharu atau agarwood, termasuk jenis tumbuhan yang pengelolaannya diawasi secara ketat oleh pemerintah karena nilai ekonominya yang tinggi sekaligus statusnya yang rentan terhadap eksploitasi,” jelas Pejabat Karantina Tumbuhan Pos Pelayanan Bandar Udara Mozes Kilangin Timika, Desri Yulda dalam rilisnya.

Oleh karena itu lanjutnya setiap pengiriman harus melalui pemeriksaan administratif dan fisik guna memastikan keamanan hayati dan keberlanjutan komoditas.

“Sebelum diperiksa fisik, terlebih dahulu diperiksa kelengkapan administratif yakni ada tidaknya dokumen SATS-DN. Setelah dipastikan sesuai persyaratan teknis, gaharu diberi segel sebagai penanda bahwa media pembawa telah diperiksa,” jelas Desri Yulda.

Setelah dinyatakan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dan memenuhi semua dokumen legal, seperti Sertifikat Asal Tumbuhan dari Dalam Negeri (SATS-DN), gaharu dinyatakan layak dan diterbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area (KT–3).

Potensi Ekonomi Gaharu

Pengiriman gaharu dalam jumlah besar ini menandakan potensi ekonomi luar biasa dari sektor kehutanan non-kayu di Papua Tengah.

Menurut data pasar terbaru per Juni 2025, harga gaharu kualitas super di pasar internasional bisa mencapai USD 3.000–10.000 per kilogram, tergantung kadar resin dan kualitas serat kayunya.

Sementara di pasar domestik, harga kayu gaharu kualitas sedang berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 8 juta per kilogram.

Jika dihitung dengan asumsi harga rata-rata Rp 5 juta per kilogram, pengiriman gaharu sebanyak 399 kg ini memiliki potensi nilai ekonomi sekitar Rp 1,995 miliar, angka yang sangat signifikan.

Karantina Papua Tengah menegaskan komitmennya dalam memastikan lalulintas komoditas pertanian dan kehutanan berjalan aman, sehat, dan sesuai regulasi.

Upaya ini sejalan dengan dorongan pemerintah daerah untuk menjadikan Papua Tengah sebagai pusat pengembangan gaharu dan tanaman bernilai tinggi lainnya.

“Gaharu adalah salah satu potensi ekonomi unggulan yang harus dikelola dengan prinsip keberlanjutan. Kami mendorong masyarakat dan pelaku usaha agar mengikuti prosedur yang ada, termasuk pengurusan dokumen legal dan pemeriksaan karantina,” tambah Desri Yulda.

Dengan dukungan regulasi yang tepat dan pengawasan yang kuat, gaharu dari Papua Tengah berpeluang besar menembus pasar ekspor dan menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia di kancah global. (mas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *