BERITA UTAMAMIMIKApinpost

Jabatan Pj Sekda Berakhir, DPRD Mimika Diminta Segera Panggil Jenny Usmany

pngtree vector tick icon png image 1025736
8
×

Jabatan Pj Sekda Berakhir, DPRD Mimika Diminta Segera Panggil Jenny Usmany

Share this article
Siswa
Salah satu sekolah di Timika, SD YPPK Araru yang 7 bulan ini libur.

Timika, fajarpapua.com – Tokoh Masyarakat Mimika, Kristofel Nauw mendesak DPRD Mimika segera memanggil Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Jenny O. Usmany meminta penjelasan terkait jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM). Paling lambat, awal tahun 2021 aktivitas persekolahan hendaknya sudah berjalan.

ads

Seperti diketahui, sesuai Perpres Nomor 3 tahun 2018 masa jabatan seorang Penjabat Sekda paling lama 3 bulan. Sehingga terhitung sejak Kamis (18/11) jabatan Jenny Usmany selaku Penjabat Sekda Mimika berakhir.

Jenny diminta kembali fokus membenahi pendidikan Mimika. Saat ini belajar daring melalui internet sangat tidak efektif karena menyulitkan anak didik dan membebani orang tua siswa. Orang tua dibebani tugas menjadi guru juga dibebani kewajiban membayar uang sekolah dan internet.

“Sebagai orang tua kami rasakan hal itu. Belajar melalui intenet dengan pola zoom atau mengerjakan soal yang dikirim guru melalui HP android sangat tidak efektif. Bagaimanapun belajar tatap muka antara siswa dan guru lebih efektif dan anak cepat memahami materi yang disampaikan,” kata Kristofel, Rabu (18/11).

Dia menilai pandemi Covid yang sudah sekian lama mestinya Dinas Pendidikan mempunyai strategi agar sekolah sudah beraktivitas kembali.

“Dinas Pendidikan seperti tidak berkreasi, apatis dan masa bodoh dengan pendidikan di Timika.
Orang yang duduk di Dinas Pendidikan harus punya banyak cara supaya pendidikan bisa jalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Jam belajar di sekolah perlu diatur agar tidak terlalu lama berada dalam kelas,” ujarnya.

Dikatakan, Dinas Pendidikan perlu mengundang para kepala sekolah (Kepsek) untuk berdiskusi bersama tentang hal ini.

Bukan seperti sekarang, Dinas Pendidikan dinilainya diam membisu, lantas guru-guru juga tidak bisa berbuat banyak. Sekolah sampai hari ini masih menerapkan belajar melalui internet.

“Kami harapkan secepatnya Dinas Pendidikan respon terhadap keluhan dan masukan orang tua murid supaya awal tahun depan sekolah sudah mulai dengan KBM dengan catatan jam KBM diatur ketat sehingga ada komunikasi dua arah siswa dan guru. Demikian juga siswa dengan siswa tidak ada waktu bersamaan untuk bermain,” pungkasnya.

Kristofel mengatakan, beberapa waktu lalu Persemi Mimika menyelenggarakan pertandingan sepak bola yang mengumpulkan para pemain dari distrik-distrik, ratusan penonton baik di lapangan terbuka maupun di stadion tertutup.

Kemudian Pemkab juga sudah membolehkan tempat hiburan dibuka, dan pusat fasilitas umum sudah berjalan normal seperti biasa, lalu kenapa sekolah belum dibuka. Hal ini perlu ada penjelasan dari Dinas Pendidikan supaya semua orang tua murid mengetahui alasannya.

Menanggapi soal hal tersebut, Anggota DPRD Mimika, Drs Leonardus Kocu mengatakan dirinya selalu mempertanyakan kenapa sekolah belum dibuka padahal mall dan tempat hiburan malam sudah dibuka.

Menurut Leonardus, Dinas Pendidikan harus bicara karena orang tua murid sudah lelah, bosan mendidik anak mereka di rumah.

“Mereka menginginkan agar sekolah bisa jalan dengan wajib protokol kesehatan (pakai masker, cuci tangan, jaga jarak). Jika kepala dinas sudah mampu dan tidak sibuk dengan tugas Plt Sekda, kembali urus pendidikan. Pak Bupati mesti melihat hal ini, pendidikan urus masa depan generasi Papua, generasi Mimika, dan generasi Indonesia yang handal. Jadi orang yang menjadi kepala Dinas Pendidikan harus berpikir kreatif, inovatif, menguasai teknologi, dan ilmu pengetahuan masa kini,” kata Leonardus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *