Timika, fajarpapua.com – Anggota DPRD Mimika, Saleh Alhamid menyayangkan aksi teror yang dilakukan oknum polisi terhadap wartawan fajarpapua.com saat meliput berita.
Dewan mempertanyakan hal urgen apa sehingga wartawan dilarang meliput kejadian di RSUD Mimika.
“Apakah kegiatan itu berkaitan dengan agenda kepolisian sehingga ada oknum polisi mengambil HP wartawan lalu menghapus semua gambar?,” ungkap Saleh kepada awak media, Rabu (28/4).
Menurutnya, tindakan demikian merupakan bentuk teror serta menghalang-halangi kinerja jurnalistik.
“Kapolres harus tindak tegas oknum anggota seperti ini. Jika tidak mau diliput datang baik- baik dan sampaikan kepada wartawan agar jangan diliput. Bukan dengan cara merampas kamera atau HP lalu menghapus semua hasil liputan. Ini sudah melanggar kode etik jurnalistik,” tegas Saleh.
Dia berharap Kapolres Mimika respon terhadap anggota yang jelas-jelas melakukan pelanggaran.
“Panggil anggota bersangkutan, minta penjelasan dan klarifikasi terhadap apa yang dia lakukan terhadap wartawan di lapangan, jangan diamkan,” tandasnya.
Dia menyatakan, media adalah mitra terdekat masyarakat dan aparat TNI Polri. Sehingga tindakan oknum polisi demikian tidak boleh ditolerir.
“Sekarang dunia terbuka, apa yang terjadi di Timika se-Indonesia dan dunia juga tahu. Lihat saja organisasi pers di Indonesia sudah bereaksi itu berarti ada masalah. Kalau organisasi pers di Jakarta sudah reaksi berarti Mabes Polri juga tahu. Untuk meredam hal ini sebaiknya Kapolres segera mengambil langkah – langkah dalam rangka meredam masalah ini,” paparnya.
