Timika, fajarpapua.com – Asosiasi Pengusaha Depot Air (Aspada) Mimika mangkir atau tidak menghadiri undangan pertemuan yang dilayangkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika pada Kamis (27/1).
Untuk itu, Disperindag Mimika akan kembali menjadwal ulang pertemuan untuk membahas harga air isi ulang yang dirasa memberatkan masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Disperindag Mimika, Selfina Pappang mengatakan bahwa pertemuan dengan Aspada seharusnya dilaksanakan pada Kamis (27/1) namun Aspada tidak hadir.
“Seharusnya hari ini, tapi dari mereka bilang lagi ada urusan,” ujarnya Kamis (27/1) di Timika.
Dengan dipanggilnya kembali Aspada pihaknya berharap Aspada bersedia untuk menurunkan harga air isi menjadi Rp 7 ribu per galon 19 liter.
Harga tersebut lanjutnya dirasa menjadi solusi terbaik karena berada di tengah-tengah baik pemerintah, Aspada dan masyarakat.
“Saya kira dengan harga 7 ribu rupiah mereka tetap untung, karena harga yang ditetapkan saat ini banyak dikeluhkan masyarakat,” katanya.
Selfina mengungkapkan, pihaknya akan menjadwal pertemuan pada Jumat dan pihak Aspada Mimika juga telah mengkonfirmasi akan hadir.
“Makanya saya berikan waktu maksimal besok sudah bisa hadir, kalau pada tanggal 8 dan seterusnya kami sendiri juga punya agenda, ya seharusnya mereka yang harus ikuti pemerintah,” ungkapnya.
Dijelaskan Selfima, dalam pertemuan sebelumnya Aspada mengklaim tidak ada warga yang komplain terkait penetapan harga air isi ulang sebesar Rp 8 ribu per galon.
“Namun itu berbanding terbalik dengan komentar masyarakat termasuk di media sosial. Dimana, harga itu sudah sangat memberatkan. Saya pastikan mereka hadir untuk melakukan pertemuan dengan kami,” tambahnya (feb)
